Desa Kuta, Lombok Tengah – Suasana Balai Desa Kuta pada pada tanggal 7-8 Agustus 2025 terasa berbeda. Warga dari berbagai dusun berdatangan, mulai dari para kader, dewasa hingga para lansia, untuk mengikuti kegiatan “GULALI” atau Gerakan Pengendalian Diabetes Melitus. Program Pengabdian Masyarakat (PKM ) kolaborasi UPN Veteran Jakarta dan Universitas Mataram ini bertujuan untuk mencegah dan mengendalikan di masyarakat dan membentuk Desa Siaga Diabetes Melitus. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini merupakan wujud nyata komitmen keuda universitas dalam mengimplementasikan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya di bidang pengabdian masyarakat.
Acara pembukaan dihadiri oleh Ketua Tim PKM UPN Veteran Jakarta,Ns. Mareta Dea Rosaline.,S.Kep.,M.Kep beserta tim Ns.Diah Tika Anggraeni,S.Kep.,M.Kep, Dr.Ns.Arief Wahyudi Jadmiko, M.Kep.,M.Pd.Ked, Ns. Santi Herlina,M.Kep..,Sp.KMB, Ns.Duma Lumban Tobing.,M.Kep.,Sp.Kep.J, Ns.Sang Ayu Made Adyani.,M.Kep.,Sp.Kep.Kom dan mahasiswa. Kemudian dr.Marisa Syavitri Dilaga,MPH dan dr Lalu Ahmad Gamal Arigi,M.Pd.Ked dan mahasiswa dari Universitas Mataram Lombok, Kepala Puskesmas Desa Kuta Bpk.Zainal Abidin,S.Km, dan Kepala Desa Kuta Lombok Tengah Bpk.Merate.
Dalam sambutannya, Ketua Tim PKM UPN Veteran Jakarta, Ns. Mareta Dea Rosaline.,S.Kep.,M.Kep menyampaikan bahwa kolaborasi ini menjadi bukti sinergi perguruan tinggi mampu mencipatakan program yang berdampak luas pada daerah dan pelayanan kesehatan. Program GULALI (Gerakan Pengendalian Diabetes Melitus) yang berbasis Peer Health Coaching untuk mengoptimalkan peran kader, keluarga, dan masyarakat dalam pengendalian DM menuju Desa Siaga DM. Program ini mengacu pada model Diabetes Self-Management Education (DSME) dengan lima pilar utama: pelatihan skrining DM, edukasi penyakit, pengontrolan diet, aktivitas fisik, serta pemantauan dan terapi farmakologis. Melalui pendekatan persuade participant, pemberdayaan (empowerment), dan pengembangan komunitas (community development), program ini bertujuan meningkatkan pemahaman, kepatuhan, serta kemandirian masyarakat dalam mengelola DM secara berkelanjutan, ujarnya.
Pada hari pertama, warga mendapat kesempatan untuk memeriksakan kadar gula darah secara gratis oleh Tim pelayanan kesehatan dari Puskesmas Kuta. Selanjutnya usai pemeriksaan, kegiatan dilanjutkan dalam pemberian edukasi tentang kegawatdarutan diabetes melitus dan deteksi luka kaki dan perawatan luka kaki Diabetes Melitus oleh tim dosen UPN Veteran Jakarta. Pemateri menekankan bahwa penguatan tentang pentingnya peran kader kesehatan serta komitmen dari para kader dan keluarga dalam Aksi nyata GULALI (Gerakan Pengendalian Diabetes Melitus) ini dapat dijadikan wadah pertemuan para penderita DM untuk berbag pengalaman dan saling mendukung penyembuhan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat sebagai upaya pengendalian diabetes melitus sehingga penderita DM erhindar dari komplikasi dan aware terhadap kondisi gawat darurat DM.
Para warga juga diajakan oleh tim dosen UPN Veteran Jakarta dan Universitas Mataram tentang cara menggunakan monofilament test yaitu alat screening pemeriksaan sederhana, murah, dan tidak invasif untuk mendeteksi adanya kerusakan saraf(neuropati perifer) pada kaki, terutama pada penderita diabetes dengan menggunakan seutas benang nilon khusus yang ditekan pad berbagai titik kulit kaki. Jika tidak dapat merasakan tekanan dari monofilamen tersebut, hal ini menandakan adanya kehilangan sensasi dan risiko neuropati yang memerlukan penanganan lebih lanjut untuk mencegah luka kaki. Suasana penyuluhan menjadi antusias karena warga aktif bertanya dan berbagi pengalaman tentang pencegahan dan perawatan Diabetes Melitus
Memasuki hari kedua, kegiatan dipusatkan pada peningkatan kebugaran fisik. Pagi hari diawali dengan senam prolanis. Senam ini dipandu oleh instruktur dari tenaga kesehatan desa, diikuti oleh 55 orang peserta dengan penuh semangat meski sebagian sudah berusia lanjut. Gerakannya ringan namun bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah dan meningkatkan stamina.
Setelah senam, peserta mengikuti terapi Relaksasi Otot Progresif. Kegiatan ini bertujuan membantu mengurangi ketegangan otot, membuat tubuh lebih rileks, membantu mengendalikan stres yang juga berpengaruh pada kadar gula darah, serta mengatasi kekakuan sendi pada penderita diabetes. Dengan bimbingan dari instruktur dosen UPN Veteran Jakarta, peserta mempraktikkan teknik pernapasan dan pelemasan otot secara bertahap.
Kepala Desa Kuta menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya program ini. Menurutnya, kegiatan GULALI tidak hanya bermanfaat dalam meningkatkan kesehatan, tetapi juga mempererat kebersamaan antar warga. Kepala puskesmas juga mengatakan ingin masyarakat sadar bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan kader desa dan keluarga yang terlibat aktif, kita bisa mewujudkan Desa Siaga DM yang sehat dan mandiri
Program GULALI diharapkan dapat meningkatkan capaian skrining DM, serta menekan risiko komplikasi, sehingga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup penderita DM di Desa Kuta Lombok Tengah Masyarakat Desa Kuta berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga semua warga terutama dewasa dan lansia bisa terhindar dari risiko diabetes, tetap bugar, dan menikmati hidup dengan lebih sehat.
warga-desa-kuta-lumbok-antusias-sambut-program-gulali-gerakan-pengendalian-menuju-desa-siaga-diabetes-melitus-upn-veteran-jakarta-dan-universitas-mataram