SITUBONDO – Kekompakan warga Desa Demung menjadi salah satu sorotan dalam Pawai Budaya memperingati Hari Jadi Besuki ke-261, Minggu (14/9/2025). Rombongan mereka tampil dengan busana tradisional yang penuh warna, disertai atraksi yang menggambarkan kekayaan budaya lokal.
Tak hanya perangkat desa dan tokoh masyarakat, para pemuda hingga pelajar pun ambil bagian dalam rombongan ini. Kehadiran lintas generasi membuat penampilan Desa Demung terlihat hidup, harmonis, dan sarat makna kebersamaan.
Kepala Desa Demung, Aguk Prayogi, mengungkapkan rasa bangga atas antusiasme warganya. “Alhamdulillah, kami bisa berpartisipasi dalam momen bersejarah ini. Bagi kami, pawai budaya bukan sekadar meriahkan acara, tapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah dan identitas Besuki,” ujarnya.
Di tengah riuh penonton yang memadati jalan utama Besuki, sorakan dan tepuk tangan mengiringi penampilan rombongan Desa Demung. Seorang warga Besuki, Nur Aini (37), mengaku terkesan dengan kekompakan mereka. “Saya suka sekali melihat rombongan dari Desa Demung. Kostumnya indah, gerakannya kompak, benar-benar membanggakan. Rasanya budaya kita masih hidup,” katanya dengan mata berbinar.
Sementara itu, Wahyu, seorang pelajar SMA yang ikut dalam rombongan, menyebut pengalaman ini sangat berkesan. “Saya bangga bisa tampil mewakili desa. Ini jadi pengalaman berharga untuk mencintai budaya sendiri,” ucapnya.
Penampilan Desa Demung menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan budaya bisa terus dilestarikan jika dijalani dengan rasa kebersamaan. Partisipasi mereka juga menginspirasi desa-desa lain untuk menjaga identitas lokal sambil tetap melangkah ke depan.
warga-desa-demung-tampil-kompak-di-pawai-budaya-besuki-jadi-sorotan-di-hari-jadi-ke-261