
SELONG–Ratusan massa menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati Lombok Timur (Lotim), Senin (1/9). Setibanya di lokasi, massa aksi langsung disambut Wakil Bupati Lombok Timur, H. Edwin Hadiwijaya, didampingi Sekda HM. Juaini Taofik.
Aksi yang berlangsung tertib ini mendapat pengawalan ketat dari personel gabungan TNI dan Polri yang berjaga di gerbang utama. Para demonstran menyampaikan sejumlah tuntutan terkait ketimpangan sosial dan ketidakadilan yang dirasakan masyarakat.
Perwakilan massa, Muhammad Junaidi, menyatakan bahwa aksi dilakukan sebagai bentuk solidaritas sekaligus kekecewaan terhadap pemerintah, dewan, dan aparat penegak hukum.
“Pejabat kita yang duduk di gedung mewah tidak memberikan informasi dan keadilan kepada masyarakat. Atas dasar ketidakadilan ini, masyarakat turun ke jalan,” ujarnya.
Junaidi juga menyinggung peristiwa yang terjadi beberapa minggu terakhir. Ia menuduh adanya oknum aparat penegak hukum (APH) yang bertindak tidak manusiawi dan dijadikan alat untuk mengadu domba masyarakat oleh elite politik.
“Kondisi inilah yang memicu kerusuhan di berbagai daerah. Kami meminta massa aksi untuk tidak mudah terprovokasi, dan kami juga meminta aparat TNI dan Polri untuk tidak melukai hati rakyat,” tambahnya.
Hal senada disampaikan perwakilan massa lainnya, Riyan. Ia menegaskan aksi mereka bukan tanpa tujuan.
“Kami turun ke sini bukan untuk senang-senang, tapi untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Banyak sekali ketimpangan yang dilakukan oleh pemerintah, mulai dari pajak, pendidikan, hingga tambang ilegal. Tidak ada transparansi sama sekali yang dibuka pemerintah untuk kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Menanggapi hal itu, Wakil Bupati Lombok Timur, H. Edwin Hadiwijaya, mengapresiasi idealisme para pendemo, tetapi mengingatkan agar idealisme tersebut dijaga dengan intelektualitas dan tidak ditunggangi pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Kami apresiasi idealisme adik-adik pendemo. Tapi tolong, jaga idealisme itu dengan intelektualitas. Jangan sampai ditumpangi oleh oknum tidak bertanggung jawab,” pesannya.
Edwin menyatakan pemerintah daerah bersedia berdialog dan menampung aspirasi masyarakat. Ia juga menyampaikan keprihatinan atas aksi-aksi yang berujung kekerasan, termasuk meninggalnya seorang ojek online dalam sebuah unjuk rasa di Jakarta.
“Kami pemerintah daerah akan menerima untuk berdialog mengenai apa yang menjadi tuntutan masyarakat. Karena itu, kami akan tanda tangani apa yang menjadi tuntutan adik-adik melalui fakta integritas,” pungkasnya. (lie)
wakil-bupati-lotim-janji-tampung-tuntutan-pendemo