TGM Tak Melanjutkan, Malik Tunggu Arahan BERITA WUKONG778 MUSIC

Abdul Malik -TGH Mujiburrahman -H Edy Sofyan (Ali Ma’shum/Radar Lombok)

MATARAM – Kabar mengejutkan datang dari Wakil Wali Kota Mataram, Tuan Guru Haji (TGH) Mujiburrahman (TGM). Dia memastikan diri tidak akan maju kembali sebagai Ketua DPD II Partai Golkar Kota Mataram. Keputusan ini sekaligus akan menandai berakhirnya kepemimpinan TGM di partai berlambang beringin tersebut pada periode mendatang. “Saya tidak maju lagi,” ujar TGM saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (11/9).

Dengan keputusan itu, TGM memantapkan hati untuk tidak melanjutkan kepemimpinannya di periode kedua. Musyawarah Daerah (Musda) DPD II Partai Golkar Kota Mataram sendiri dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025.

Dia mengaku tetap mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Musda DPD II Partai Golkar Kota Mataram. Dia pun mempersilahkan kader lainnya untuk menahkodai Partai Golkar Kota Mataram. “Saya mempersilahkan di Partai Golkar Kota Mataram banyak kader, saya memberikan kesempatan kepada kader yang lain untuk berkontribusi membesarkan Partai Golkar,” terangnya.

Wakil Wali Kota Mataram ini menjelaskan soal keputusannya yang tidak maju lagi sebagai calon Ketua Partai Golkar Kota Mataram. Pertama untuk memberikan kesempatan kepada kader lainnya. “Karena kami punya stok kader itu banyak,” jelasnya.

Kedua sebagai ulama, ekspansi dakwah yang dilakukan saat ini semakin luas dan tentunya membutuhkan waktu banyak. Selain itu, dirinya lagi fokus mengelola pondok pesantren. Kegiatan penting lainnya, TGM lagi menyelesaikan studi S3 di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. “Saya kuliah lagi kan untuk edukasi ke masyarakat juga, supaya jadi contoh. Saya yang sudah tua begini masih sekolah juga. Boleh lah saya dijuluki tua-tua keladi, tapi bukan semakin tua semakin jadi. Tapi semakin tua kuliah lagi,” katanya sambil tersenyum.

Tetapi dia memberikan catatan untuk calon yang maju di musda Partai Golkar Kota Mataram mendatang. Menurutnya calon tersebut harus merangkul semua pihak agar tidak ada friksi di Partai Golkar Kota Mataram. “Kita ingin musda ini berjalan aman dan damai tidak ada friksi-friksi,” harapnya.

Untuk pelaksanaan musda, TGM masih menunggu petunjuk dari DPP Partai Golkar. Dia berharap Musda Partai Golkar Mataram bisa berjalan aman. Lalu calon yang maju bisa menggandeng dan merangkul semua pihak. “Jangan timbul friksi-friksi ya, kalau tidak bisa saya bisa maju lagi nanti,” katanya penuh canda.

Belakangan mencuat nama-nama yang akan bertarung untuk maju sebagai nahkoda Partai Golkar Kota Mataram. Antara lain politisi senior Partai Golkar yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Provinsi NTB, H Didik Sumardi. Kedua adalah Ketua DPRD Kota Mataram, Abdul Malik. Ketiga adalah anggota DPRD Kota Mataram, Rino Rinaldi. Tetapi ketiga nama tersebut belum secara terbuka mencalonkan diri sebagai Ketua Partai Golkar di musda mendatang. ‘’Minta doanya, saya tunggu arahan dari partai,’’ kata Ketua DPRD Kota Mataram, Abdul Malik.

Sementara itu, pengamat politik UIN Mataram, Dr Ihsan Hamid menilai, sosok politisi senior Partai Golkar Kota Mataram, H Edy Sopyan diprediksi bisa menjadi ‘’kuda hitam’’ menjelang Musawarah Daerah (Musda) DPD II Golkar Kota Mataram.

Dukungan pengurus terus mengalir ke sosok Edy Sofyan. Perebutan kursi Ketua DPD II Golkar mulai ramai. Setelah tiga nama orang muncul yakni, H Didi Sumardi, Abdul Malik, Rino Rinaldi, dan TGH Mujiburrahman. Meski belakangan diketahui, bahwa TGH Mujiburrahman menyatakan diri tidak akan mencalonkan diri sebagai ketua.

Kini ketua Badan pemenangan Pemilu H Edy Sopyan dan sudah 20 tahun mengabdi di Golkar. Dia mulai banyak dibicarakan publik dan dukungan dan pengurus terus mengalir. Ia  juga dinilai sebagai figur ideal untuk memimpin Golkar Kota Mataram. Di internal pengurus namanya kian menguat sebagai sosok yang dinilai paling siap. ‘’Dengan latar belakang pengalaman panjang dalam dunia politik dan kiprah yang konsisten membesarkan partai, dia disebut-sebut memiliki modal kuat untuk mengembalikan dan mengantarkan Golkar kembali berjaya, dalam pileg maupun dalam kontestasi Pilwalkot Mataram mendatang. Entah siapapun calon yang akan diusung kelak,’’ kata pengamat Politik Dr Ihsan Hamid kepada Radar Lombok, kemarin.

Ihsan melihat, Edy Sofyan merupakan kader senior yang memiliki pengalaman panjang dalam membesarkan Golkar Kota Mataram. Ia telah melalui berbagai tahapan perjuangan politik mulai di tingkat akar rumput hingga memegang peran penting di struktur partai sebagai wakil ketua sehingga rekam jejak perjuangannya sangat teruji dan membuatnya dipandang sebagai figur yang matang.

Kedua, tidak hanya berbekal senioritas, yang jauh lebih penting Edy Sofyan dinilai militansi sebagai kader Golkar juga tak diragukan lagi. Dalam berbagai momentum politik, ia selalu tampil di garda depan untuk ikut mengonsolidasikan kekuatan partai. Militansi ini menjadi penanda kesetiaannya terhadap Golkar, sekaligus menjadi contoh bagi kader-kader muda untuk tetap menjunjung tinggi nilai loyalitas.

Ketiga, Edy Sofyan memiliki sinyal dukungan mayoritas pemilik suara di Musyawarah Daerah (Musda) nanti. Beberapa tokoh kunci internal Golkar Mataram bahkan terang-terangan menyatakan bahwa figur yang dibutuhkan saat ini adalah sosok berpengalaman dan mampu menjaga soliditas partai. Dukungan mayoritas inilah yang membuat peluangnya terpilih sebagai Ketua DPD II Golkar Kota Mataram semakin besar.

Keempat, tidak kalah penting juga, kedepan salah satu tantangan besar Golkar Kota Mataram adalah bagaimana mempertahankan kejayaan dalam Pilwalkot mendatang serta meningkatkan kembali jumlah kursi DPRD Kota Mataram. ‘’Di sini, H Edy Sofyan, saya nilai memiliki kapasitas, kemampuan dan jejaring luas untuk mengatur strategi untuk mewujudkan hal tersebut. Dengan pengalaman panjangnya, saya meyakini mampu membangun koalisi politik yang solid, sekaligus menggerakkan mesin partai hingga ke tingkat paling bawah,’’ tandasnya. (gal/dir)


tgm-tak-melanjutkan-malik-tunggu-arahan