
MATARAM – Lebih dari sebulan pascabanjir besar yang melanda Kota Mataram pada 6 Juli lalu, sejumlah warga terdampak masih harus bertahan di lokasi pengungsian.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Ahmad Muzaki, membenarkan kondisi tersebut.
“Iya, masih ada warga terdampak banjir yang mengungsi,” ujarnya di Mataram, Rabu (13/8) kemarin.
Warga yang masih menempati pengungsian antara lain di Lingkungan Pamotan dan Lingkungan Mayura, Kecamatan Cakranegara. Berdasarkan data BPBD, tercatat 14 Kepala Keluarga (KK) masih mengungsi. “Itu sementara ini tinggal di rumah keluarganya,” katanya.
Pengungsi di Pamotan langsung ditangani Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram dengan membangun hunian sementara (huntara). Total ada 14 unit huntara yang disiapkan dan saat ini sedang dibangun di Pamotan untuk warga terdampak. “Sekarang lagi dibangunkan huntara di sana,” ungkapnya.
Tidak hanya menyiapkan huntara, warga terdampak banjir juga mendapat bantuan dari Pemkot Mataram. BPBD menyalurkan bantuan 1.000 unit kompor gas bagi warga terdampak, sesuai instruksi Wali Kota Mataram. Bantuan tersebut harus segera didistribusikan. “Setelah jadi huntara, kita distribusikan. Surat permintaannya sudah masuk dari Dinas Perkim (Perumahan dan Kawasan Permukiman). Kalau saya inginnya minggu depan paling telat diserahkan bantuannya,” terangnya.
BPBD juga menyiapkan bantuan lain berupa kasur dan tikar bagi warga terdampak. “Itu sebagai pendukung mereka tinggal di huntara. Kalau yang tidak punya, kita berikan agar layak. Kalau di Dinas Sosial, siapa tahu mereka bisa berikan kasur lipat,” jelasnya.
Tim BPBD telah turun langsung mengecek identitas masing-masing penerima bantuan. “NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan KK (Kartu Keluarga),” pungkasnya.
Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Lalu Samsul Adnan, mengatakan warga yang mengungsi di Lingkungan Pamotan saat ini masih menunggu huntara selesai dibangun. Sementara warga terdampak di Lingkungan Karang Jero sudah lebih dulu menempati huntara yang dibangun Dinas Perkim. “Di dua lokasi itu ada 20 unit huntara totalnya,” katanya.
Untuk bantuan paket sandang dan pangan, disiapkan 1.000 paket. Bantuan pangan berupa beras, mi, dan lainnya. Sedangkan bantuan sandang meliputi selimut dan tikar. “Kita tunggu pengadaan selesai dulu. Kalau kita kan paket pangan dan sandang,” ungkapnya.
Bantuan tersebut diberikan hanya satu kali. Pendistribusiannya direncanakan bersamaan dengan bantuan yang disiapkan BPBD Kota Mataram. “Biar bersamaan nanti,” terangnya.
Jumlah warga penerima bantuan disesuaikan dengan SK BPBD Kota Mataram. Sementara untuk warga yang masih mengungsi, Samsul mengatakan tidak lagi diberikan bantuan makanan. “Sudah tidak lagi karena status tanggap darurat sudah selesai,” jelasnya. (gal)
sebulan-pascabanjir-warga-mataram-masih-bertahan-di-pengungsian