Ribuan Peserta Meriahkan Parade Budaya HUT RI ke-80 di NTB BERITA WUKONG778 MUSIC

PARADE BUDAYA: Dihadiri Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, dan Wagub Indah Dhamayanti Putri, 6000 peserta ikut memeriahkan Parade Budaya di Jalan Pejanggik Mataram, Selasa (19/8/2025).
(RATNA/RADAR LOMBOK)

MATARAM – Suasana Kota Mataram berubah menjadi lautan manusia pada Selasa sore (19/8/2025), ketika ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalan utama untuk menyaksikan kemegahan parade budaya dalam rangka puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia.

Kegiatan spektakuler ini digelar oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) dan berhasil menyedot perhatian masyarakat dari berbagai penjuru daerah.

Kepala Dinas Pariwisata NTB, Ahmad Nur Aulia, mengungkapkan bahwa jumlah peserta parade mencapai sekitar 6.000 orang. “Parade budaya ini bukan sekadar perayaan, tapi juga ikhtiar kami untuk menjadikannya sebagai event tahunan yang mampu memperkuat identitas budaya NTB dan menarik minat wisatawan,” ujarnya.

Parade dimulai dari landmark ikonik Islamic Center Mataram, melintasi panggung kehormatan di Taman Sangkareang, dan berakhir di Kantor Gubernur NTB. Sebanyak 68 kelompok peserta ambil bagian, terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI-Polri, komunitas seni dan budaya, organisasi masyarakat, lembaga pendidikan, mahasiswa, serta pelajar dari berbagai sekolah.

Yang membuat parade ini semakin istimewa adalah keberagaman budaya yang ditampilkan. Selain budaya lokal Sasak, Samawa, dan Mbojo (Sasambo), parade juga diramaikan oleh komunitas Tionghoa, Hindu, serta perwakilan dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi fondasi bangsa.

Penampilan seni tradisional seperti tarian daerah, musik etnik, drum band, hingga kostum khas dari berbagai suku, membuat suasana semakin semarak. Tema parade tahun ini adalah “Berbudaya”, yang mengusung pesan penting, merayakan kemerdekaan sekaligus memperkuat daya tarik pariwisata NTB.

“Momentum parade ini sangat tepat, karena bertepatan dengan musim kunjungan wisatawan. Kami ingin menjadikan budaya sebagai magnet utama pariwisata NTB,” tambah Aulia.

Ia juga mengungkapkan rencana Pemprov NTB bersama Pemerintah Kota Mataram untuk meluncurkan konsep baru bertajuk “Mataram Karnaval”, sebagai agenda tahunan yang lebih besar dan terstruktur.

Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, dan Wakil Gubernur Indah Dhamayanti Putri turut hadir menyaksikan langsung parade yang berlangsung dari pukul 16.00 WITA hingga 18.00 WITA. Kehadiran pimpinan daerah ini menjadi simbol dukungan penuh terhadap pelestarian budaya dan pengembangan sektor pariwisata.

Kepala Dinas Perindustrian NTB, Nuryanti, juga turut memberikan apresiasi tinggi terhadap gelaran ini. Menurutnya, parade budaya tidak hanya membangkitkan semangat nasionalisme, tetapi juga berdampak langsung pada perekonomian masyarakat.

“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ini bukti bahwa warga NTB cinta NKRI dan bangga dengan budayanya,” ujar Nurhayati.

Ia juga menyoroti peran industri kreatif, khususnya tenun khas NTB, yang menjadi sorotan dalam parade. “Semua peserta mengenakan kain tenun lokal. Ini bukan hanya soal estetika, tapi juga strategi ekonomi. Industri kita berbasis budaya, dan tenun adalah salah satu produk unggulan yang bisa mengangkat ekonomi lokal,” jelas Nuryanti.

Gelaran parade budaya ini menjadi bukti bahwa NTB memiliki kekayaan budaya yang luar biasa dan layak dijadikan sebagai aset strategis dalam pembangunan daerah. Dengan mengusung nilai-nilai kearifan lokal, legenda, kuliner, dan tradisi, NTB siap menyambut dunia dengan wajah yang berbudaya dan ramah wisatawan. (rat)


ribuan-peserta-meriahkan-parade-budaya-hut-ri-ke-80-di-ntb