Resepsi Kenegaraan, Khofifah Ajak Maknai Tema HUT Ke-80 RI untuk Wujudkan Indonesia Emas BERITA WUKONG778 MUSIC

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menggelar Resepsi Kenegaraan dan Tasyakuran di Gedung Negara Grahadi Surabaya, pada Minggu (17/8/2025).

Resepsi kenegaraan dan tasyakuran itu, diadakan setelah tuntas rangkaian upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) yang diselenggarakan di halaman Gedung Negara Grahadi, Surabaya.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur dalam resepsi kenegaraan menilai, bahwa tema HUT ke-80 RI saat ini luar biasa, yakni Bersatu, Berdaulat, Indonesia Maju. Ia menyebut, tema tersebut memiliki makna yang dalam.

“Tanpa bermaksud menggarami lautan, kita diingatkan kembali bahwa negeri ini bisa kuat, bisa mandiri, bisa sejahtera, kalau dibangun dengan persatuan yang kita bangun dan harus kita ikhtiarkan bersama,” ucapnya.

Khofifah mengajak semua pihak, untuk menguatkan persatuan dan berdaulat, karena ia menegaskan bahwa kedaulatan adalah harga diri bangsa.

“Kedaulatan bukan hanya dari sisi kita sebagai sebuah bangsa dan tanah air ini, tapi sekarang sedang berproses, bagaimana kedaulatan pangan kita, kedaulatan energi kita, dan seterusnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menekankan pentingnya kesejahteraan rakyat, yang juga merupakan mandat dari pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.

Khofifah mengatakan, untuk menuju Indonesia maju, harus ada kebersamaan dalam membangun ekonomi hingga mengentaskan kemiskinan.

“Pada tema HUT ke-80 yang kita peringati di tahun 2025, bagaimana bersama-sama menjemput 2045 dengan kemajuan-kemajuan yang memutus kemiskinan, dan menumbuhkan ekonomi,” ucapnya.

Dalam resepsi kenegaraan dan tasyakuran tersebut, pihaknya berdoa agar ke depan semua pihak bisa terus menjaga kerukunan antar sesama dan menjaga kesatuan.

“Mudah-mudahan dianugerahkan kebersatuan, dan terus bisa menjaga guyub rukun di Jatim,” ujarnya.

Seperti diketahui, dalam resepsi kenegaraan dan tasyakuran tersebut, juga diadakan ramah tamah dengan perintis kemerdekaan, janda perintis kemerdekaan, dan ahli waris kemerdekaan nasional.(ris/iss)