Ratusan pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Gabungan Roda Dua (Garda) menggelar aksi unjuk rasa di depan gerbang utama Gedung DPR RI, Rabu (17/9/2025). Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap sejumlah aturan transportasi online yang dinilai merugikan para pengemudi.
Dengan membawa bendera, spanduk, dan mobil komando yang dilengkapi pengeras suara, para peserta aksi menyuarakan berbagai tuntutan. Salah satu orator, Gayatri, menyampaikan keluhan mengenai minimnya perhatian dari pemerintah terhadap nasib pengemudi ojol.
“Kita ini sakit, kita sendiri yang berobat. Banyak potongan-potongan yang merugikan pendapatan, sehingga kita ini cuma dapat capeknya doang,” ujar Gayatri dalam orasinya.
Dalam aksi damai tersebut, massa juga membentangkan spanduk besar yang ditempel di barier depan gerbang DPR. Spanduk tersebut bertuliskan “Potongan Aplikasi 10 Persen Harga Mati, Bukan Kawan Kami yang Dimatikan. Kemana Menhub??? Kemana Pemerintah???”
Para pengemudi ojol menuntut beberapa hal, antara lain penghapusan sistem “perbudakan slot”, batas maksimum potongan komisi sebesar 10 persen, penghapusan sistem driver prioritas, percepatan penyusunan Undang-Undang Transportasi Online, dan revisi terhadap regulasi transportasi yang ada saat ini.
Mereka menilai sistem dan algoritma aplikasi ojol saat ini tidak berpihak pada pengemudi, serta membuat penghasilan semakin tidak menentu. Sistem driver prioritas, misalnya, dianggap menciptakan diskriminasi di antara sesama pengemudi.
Meski sempat ada seruan agar para ojol mematikan aplikasinya sebagai bentuk solidaritas, namun di sekitar lokasi aksi masih terlihat sejumlah pengemudi tetap aktif menerima orderan. Mereka mengaku terpaksa tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga.
Aksi ini berlangsung tertib dan tidak mengganggu arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto maupun akses tol di sekitar Gedung DPR. Aparat kepolisian, terutama anggota polisi wanita (Polwan), juga turut menjaga ketertiban dan membagikan makanan serta minuman kepada peserta unjuk rasa.(faz/ham)
ratusan-ojol-demo-di-depan-dpr-tuntut-revisi-aturan-transportasi-online