MATARAM–Misteri kematian Brigadir Esco Faska Rely hingga kini masih menyisakan tanda tanya besar. Meski kasus sudah masuk tahap penyidikan di Polres Lombok Barat, kepolisian belum menetapkan tersangka.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Mohammad Kholid menegaskan, penyidik masih bekerja keras untuk mengurai setiap fakta. Ia meminta masyarakat bersabar dan terus memberikan doa agar kasus ini segera terang benderang.
“Kasus Esco masih berjalan di Polres Lobar, mohon doanya. Semoga proses penyidikan oleh penyidik ini bisa mengungkap peristiwa kematian Esco,” kata Kholid, Rabu (17/9).
Meski puluhan saksi telah diperiksa, polisi menegaskan belum ada penetapan tersangka. “Belum ada, masih proses pemeriksaan. Kita akan melakukan rilis lagi,” ujarnya.
Salah satu titik krusial penyidikan adalah pemeriksaan terhadap R, istri mendiang Esco, yang diketahui berprofesi sebagai polisi wanita (Polwan). Kholid mengungkapkan, istri Esco sudah diperiksa intensif selama dua hari berturut-turut.
“Istri Esco diperiksa dua hari, masih dalam proses. Lengkapnya akan kami rilis. Semuanya masih diperiksa agar kasus ini bisa terang benderang,” jelasnya.
Pertanyaan publik mengapa kasus ini terkesan lamban, dibanding kasus lain yang cepat menemukan titik terang, dijawab tegas oleh polisi. “Kita lebih berhati-hati. Pembuktian ilmiah itu tidak boleh asal. Kita harus pastikan alat buktinya kuat,” tegas Kholid.
Hingga kini, keluarga besar almarhum Esco masih menanti kepastian hukum. Sementara publik terus menyoroti penanganan perkara ini, berharap tabir misteri kematian seorang anggota polisi dapat segera terungkap dengan jelas dan adil.
Sebelumnya, pihak keluarga korban menilai penanganan kasus berjalan lamban. “Pemeriksaan sudah dilakukan terhadap sekitar 50 saksi, tapi sampai sekarang belum ada penetapan tersangka,” kata kuasa hukum keluarga Esco, Lalu Anton Hariawan, Selasa (16/9).
Anton mengungkapkan, lambannya proses hukum dikhawatirkan memicu spekulasi liar di tengah masyarakat. “Kalau terus dibiarkan, ini bisa menimbulkan inkondusivitas, bahkan berpotensi memancing aksi demonstrasi yang bisa berujung keributan,” tegasnya.
Belakangan, aparat kembali memeriksa dua saksi hingga tengah malam di wilayah Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, tempat tinggal Esco bersama istrinya. Kehadiran polisi memicu isu bahwa pihak kepolisian sedang menjemput tersangka. Namun, belakangan diketahui pemeriksaan tersebut hanya sebatas saksi. (rie)
puluhan-saksi-diperiksa-kematian-brigadir-esco-belum-temukan-tersangka