NGANJUK – Proyek revitalisasi pembangunan ruang kelas di sejumlah sekolah Kabupaten Nganjuk tahun 2025 kini jadi sorotan tajam. Bukannya menambah semangat pendidikan, proyek bernilai miliaran rupiah ini justru diselimuti kabut misteri.
Pantauan di lapangan, Kamis (4/9/2025), papan proyek yang seharusnya berisi informasi lengkap—mulai dari nama kontraktor, konsultan pengawas, hingga besaran anggaran—tidak terlihat jelas. Papan itu hanya menuliskan nama “Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP)”. Tak ada tanda siapa sebenarnya pihak ketiga yang mengerjakan.
Lebih mengejutkan lagi, para pekerja di lokasi pun mengaku tidak tahu siapa pemborong maupun mandor proyek.
“Saya cuma diajak kerja, nggak tahu siapa yang pegang proyek. Yang penting kerja, dapat gaji,” kata salah satu pekerja.
Di sisi lain, aturan keselamatan kerja seperti hanya formalitas belaka. Meskipun sudah dipasang banner bertuliskan “Kawasan Wajib APD”, kenyataannya para pekerja bebas bekerja tanpa helm, rompi, atau sepatu pelindung.
“Buat apa pasang banner kalau malah dilanggar?” ujar seorang warga yang menyaksikan.
Saat ditanya soal transparansi proyek, pihak Dinas Pendidikan Nganjuk hanya menyebut bahwa dana revitalisasi berasal dari pemerintah pusat. Namun, ketika didesak untuk memberikan penjelasan lebih detail, Kepala Dinas Pendidikan memilih bungkam.
Diamnya pejabat dan bingungnya para pekerja membuat publik semakin curiga. Bagaimana mungkin proyek pendidikan sebesar ini tidak jelas siapa pelaksana utamanya? Apakah ada sesuatu yang sengaja ditutupi?
Alih-alih menghadirkan kualitas pendidikan yang lebih baik, proyek revitalisasi ini justru menghadirkan tanda tanya besar: ke mana sebenarnya anggaran rakyat mengalir? (Sr)
proyek-revitalisasi-dinas-pendidikan-nganjuk-diselimuti-kabut-misteri