PURWOREJO – Angka prevalensi stunting di Kabupaten Purworejo tercatat sebesar 14,9 persen. Capaian tersebut dinilai lebih baik dibandingkan target nasional tahun 2025 yang ditetapkan sebesar 18,8 persen, bahkan hampir menyamai target nasional tahun 2029 sebesar 14,2 persen.
Hal itu disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Purworejo, dr. Tolkha Amaruddin Sp. THT., M.Kes, dalam Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang digelar di Ruang Arahiwang Komplek Setda Purworejo, Kamis (18/9/2025).
Pj Sekda menegaskan bahwa meskipun capaian tersebut patut diapresiasi, namun tidak boleh berpuas diri. Menurutnya, langkah-langkah strategis tetap perlu dilakukan agar target jangka panjang yang ditetapkan pemerintah pusat dapat tercapai.
“Memang kita saat ini sudah mencapai target, tapi kita tidak boleh berpuas diri dengan capaian yang ada. Mencapai ini memang sulit, namun mempertahankan jauh lebih sulit,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pemerintah pusat telah menargetkan prevalensi stunting nasional turun hingga 5 persen pada tahun 2045 sebagai bagian dari visi Indonesia Emas. Oleh karena itu, langkah di tingkat daerah, termasuk Kabupaten Purworejo, harus terus selaras dengan kebijakan pusat.
Tolkha juga menekankan pentingnya intervensi tepat sasaran dengan fokus pada enam kelompok utama, yaitu ibu hamil, ibu nifas, ibu menyusui, anak usia 0–23 bulan, anak usia 24–59 bulan, remaja putri, calon pengantin, rumah tangga, serta masyarakat.
“Mari kita bersama-sama berkolaborasi dan bersinergi untuk menekan angka stunting ini ke titik terendah di Kabupaten Purworejo, dan semoga bisa selalu di bawah rata-rata nasional,” ajaknya. (Fauzi)
prevalensi-stunting-di-purworejo-capai-149-persen-pj-sekda-jangan-berpuas-diri