SURABAYA – Menyikapi dinamika sosial politik yang tengah menghangat di berbagai wilayah Indonesia, Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Surabaya (PP IKA UM Surabaya) resmi menyampaikan pernyataan sikap.
Ketua Umum PP IKA UM Surabaya, Dr. H. Suli Da’im, S.Pd., S.M., M.M., menegaskan bahwa sikap ini merupakan bentuk tanggung jawab moral, intelektual, dan kebangsaan. “Seiring dengan terjadinya aksi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat, kami merasa perlu menyampaikan sikap sebagai wujud kepedulian terhadap arah demokrasi bangsa,” ujarnya.
Dalam pernyataan tertulis yang turut ditandatangani Sekjen PP IKA UM Surabaya, Khoirul Anam, ada lima poin utama yang disampaikan:
- Duka cita mendalam atas wafatnya Affan, seraya menekankan bahwa setiap nyawa manusia sangat berharga dan tidak boleh diremehkan dalam kehidupan berbangsa.
- Mendesak Polri untuk melakukan penyelidikan transparan, akuntabel, serta berani menjalankan reformasi internal agar benar-benar menjadi pengayom dan pelindung masyarakat.
- Menegaskan hak konstitusional warga negara dalam menyampaikan pendapat, berserikat, dan berkumpul, yang harus dihormati serta dilindungi negara.
- Mengimbau alumni UM Surabaya agar menghindari tindakan anarkis, provokatif, atau kekerasan, karena perbedaan pendapat adalah hal wajar dalam demokrasi.
- Mengajak mahasiswa dan alumni menciptakan suasana tenang, damai, serta berkeadilan melalui dialog sehat, musyawarah, dan saling menghormati.
“Dengan pernyataan sikap ini, kami berharap seluruh pihak dapat menjaga kondusivitas serta mencari solusi terbaik demi kepentingan bangsa dan negara,” tutup Suli Da’im.
pp-ika-um-surabaya-serukan-reformasi-hukum-dan-jaga-persatuan-bangsa