dan Brigadir Esco
MATARAM – Polda NTB membeberkan hasil autopsi jenazah Brigadir Polisi (Brigpol) Esco Faska Rely, Anggota Intel Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat yang ditemukan meninggal dunia di Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, menjelaskan hasil autopsi di RS Bhayangkara Mataram menunjukkan adanya bekas dugaan kekerasan di tubuh korban. “Kami menduga ada bekas pukulan di leher korban,” ujarnya, Selasa (26/8).
Syarif menegaskan, kasus ini masih dalam tahap penyelidikan. Polda NTB bersama Polres Lombok Barat terus melakukan pendalaman dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk istri korban serta orang pertama yang menemukan jenazah. “Kita sudah periksa saksi-saksi terkait, termasuk pihak keluarga korban dan orang yang menemukannya pertama kali,” katanya.
Selain itu, kepolisian juga berkoordinasi dengan Bareskrim Mabes Polri untuk mengekstrak data dari telepon genggam milik korban yang ditemukan di saku celananya. “Tidak ada satu pun yang bisa membuka handphone Brigadir Esco, sehingga kami perlu berkoordinasi dengan Mabes Polri,” terang Syarif.
Sebagai informasi, jenazah Brigadir Esco pertama kali ditemukan seorang warga berinisial AS yang tengah mencari ayam di perbukitan belakang rumahnya. Saat pencarian, saksi mendapati tubuh seorang pria terlentang di bawah pohon dengan kondisi terikat tali. Penemuan tersebut langsung dilaporkan ke aparat desa dan kemudian diteruskan ke Polsek Lembar. Dugaan bahwa korban adalah anggota kepolisian diperkuat dengan adanya pakaian dinas, telepon genggam, jam tangan, serta kunci motor yang berada di kantong celananya. Hingga kini, penyidik masih menunggu hasil lanjutan pemeriksaan dan pendalaman kasus untuk memastikan penyebab pasti kematian Brigadir Esco. (rie)
polisi-temukan-bekas-pukulan-di-leher-brigadir-esco