MATARAM–PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Mataram terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan perempuan prasejahtera.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Ibu Muliani, nasabah PNM Mekaar yang menggeluti usaha kerajinan rotan dan ketak khas Lombok.
Dengan keterbatasan modal dan sumber daya, Muliani tetap bertekad menjaga tradisi sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kehadirannya di PNM menjadi titik balik perkembangan usahanya, tidak hanya dari sisi finansial tetapi juga pengetahuan dan akses pasar.
Jika sebelumnya produk anyaman Muliani hanya dijual di pasar lokal, kini berkat pendampingan PNM, hasil karyanya berhasil menembus berbagai pameran nasional.
Bahkan, produk rotan dan ketak Lombok tersebut pernah tampil di pameran internasional di Jepang bersama PNM.
“Melalui PNM saya bisa mengenalkan produk kerajinan kami ke pasar yang lebih besar, bahkan hingga ke luar negeri. Dari pengalaman ini saya belajar banyak hal dan semakin percaya diri untuk terus maju. Harapan saya, usaha ini juga bisa membawa manfaat bagi ibu-ibu lain di desa ini,” ungkap Muliani, Rabu (3/9/2025).
Pemimpin Cabang PNM Mataram, Zulkarnain Nurdin, mengapresiasi semangat dan konsistensi Muliani dalam mengembangkan usaha.
“PNM tidak hanya hadir memberikan modal, tetapi juga mendampingi dan membuka akses bagi para nasabah agar bisa tumbuh bersama. Kisah Ibu Muliani membuktikan bahwa dengan semangat dan gotong royong, usaha kecil bisa menjadi pintu rezeki yang lebih luas sekaligus menjaga warisan budaya kita,” ujarnya.
Lebih dari sekadar berproduksi, Muliani kini juga memberdayakan perempuan lain di sekitarnya.
Ia mengajak ibu-ibu desa untuk belajar keterampilan anyaman, sehingga mereka bisa memperoleh tambahan penghasilan. Filosofi ini sejalan dengan nilai PNM: tumbuh bersama, peduli sesama, dan menginspirasi.
Melalui gotong royong, karya anyaman perempuan Lombok binaan Muliani kian diminati pasar, sekaligus menjadi bukti nyata kontribusi PNM dalam mendorong UMKM lokal menuju kemandirian. (rie)
pnm-dukung-perajin-anyaman-lombok-tembus-pasar-internasional