MATARAM–PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) melalui program CSR PLN Peduli memanfaatkan limbah fly ash bottom ash (FABA) dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang menjadi bahan baku pembuatan batako ramah lingkungan. Inovasi ini dikerjakan bersama pelaku UMKM yang bergerak di bidang produksi batako FABA.
Sebanyak 50 ton FABA, yang berasal dari sisa pembakaran batubara PLTU Jeranjang, diolah menjadi 10.000 batako. Batako tersebut kemudian disalurkan untuk mendukung pembangunan fasilitas umum di Lombok Barat, di antaranya aula di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Desa Eyat Mayang dan kantin di SMKN 2 Lembar.
Pembangunan aula TPU Desa Eyat Mayang telah memanfaatkan sekitar 3.000 batako, sedangkan pembangunan kantin SMKN 2 Lembar menggunakan 4.000 batako. Dengan demikian, total pemanfaatan batako FABA mencapai 7.000 unit. Sisanya akan disalurkan ke Desa Labuhan Lereng untuk pembangunan Musala Al Mujahidin.
Kepala Desa Eyat Mayang, Imam Zulhakim, menyampaikan apresiasi kepada PLN yang telah memberikan dukungan penuh selama proses pembangunan.
“Terima kasih kepada PLN yang sudah memberikan bantuan batako dari FABA ini. Sangat bermanfaat bagi warga, karena aula ini sudah lama menjadi harapan masyarakat. Sekarang progres pembangunan sudah mencapai 80 persen, tinggal pemasangan keramik dan teralis. Alhamdulillah, material yang diberikan berkualitas dan sesuai kebutuhan warga,” ujar Imam.
Ucapan terima kasih juga datang dari Kepala Sekolah SMKN 2 Lembar, Guplin, yang menyebutkan batako FABA sangat membantu pembangunan kantin yang layak bagi siswa.
“Kami sangat berterima kasih atas bantuan batako FABA dari PLN. Kualitasnya sangat bagus, hampir mirip dengan batako semen pada umumnya. Alhamdulillah, sekarang kami bisa membangun kantin yang layak, yang sebelumnya hanya berupa gubuk,” kata Guplin.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menegaskan bahwa FABA yang dihasilkan PLTU termasuk dalam kategori limbah non-B3 yang aman dimanfaatkan untuk berbagai produk konstruksi.
“Pemanfaatan FABA menjadi batako adalah bentuk komitmen PLN dalam mengelola lingkungan sekaligus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. FABA terbukti aman digunakan karena termasuk kategori non-B3, dan memiliki kualitas yang tidak kalah dengan material konvensional. Ke depan, PLN akan terus mendorong pengembangan inovasi berbasis FABA agar semakin banyak fasilitas umum dan masyarakat yang merasakan manfaatnya,” ujar Rizki. (RL)
pln-ubah-limbah-faba-pltu-jeranjang-jadi-batako-untuk-fasilitas-umum-dan-sekolah