
MATARAM–Upaya mencetak bibit olahragawan berprestasi tidak bisa dilepaskan dari pembinaan gerak dasar anak sejak dini. Berangkat dari hal itu, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Mataram menggelar kegiatan bertajuk “Optimalisasi Gerak Dasar Anak Melalui Aktivitas Bermain Permainan Tradisional Asli Lombok” di SD Negeri 1 Kekait, Lombok Barat.
Kegiatan ini dipimpin Dr. Prayogi Dwina Angga, S.Or., M.Pd., bersama tim dosen Dr. Muhammad Makki, M.Pd., Nurwahidah, M.Pd., dan I Putu Herry Widhi Andhika, M.Pd., serta mahasiswa PGSD Unram. Mereka menekankan pentingnya pengembangan gerak multilateral anak melalui permainan tradisional.
Menurut Dr. Prayogi, permainan tradisional bukan sekadar hiburan, melainkan media efektif untuk memperkuat fondasi motorik anak.
“Semakin kaya perbendaharaan gerak yang dimiliki anak, semakin kuat fondasi motoriknya. Dari gerakan lompat, lari, hingga keseimbangan, semua itu menjadi bekal penting yang nantinya menunjang keterampilan olahraga. Jika fondasi gerak anak kuat, maka peluang melahirkan atlet-atlet berprestasi dari Lombok semakin terbuka,” jelasnya, Sabtu (6/9).
Ia menambahkan, sekolah dasar adalah tempat paling tepat untuk melakukan pemassalan aktivitas gerak karena pada usia tersebut anak berada pada masa emas perkembangan motorik.
Kepala SD Negeri 1 Kekait, Hj. Patimah, S.Pd., menyambut positif kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini membuka mata kami, betapa permainan tradisional bisa menjadi sarana pendidikan jasmani yang menyenangkan sekaligus bermakna. Harapan kami, anak-anak lebih aktif bergerak dan bisa menyalurkan potensi mereka ke arah yang positif, termasuk olahraga,” ujarnya.
Suasana kegiatan berlangsung penuh semangat. Anak-anak tampak antusias memainkan engklek, tarik tambang, hingga berbagai permainan khas Lombok yang sarat gerakan dasar. Banyak di antara mereka yang baru pertama kali mencobanya.
Salah satu siswa, Oliv (10), mengaku sangat menikmati pengalaman ini. “Rasanya seru sekali. Saya jadi bisa lompat, lari, dan main bareng teman-teman. Lebih seru daripada main HP,” katanya sambil tersenyum.
Dengan menghidupkan kembali permainan tradisional, Tim PGSD Unram berharap anak-anak Lombok tidak hanya sehat dan ceria, tetapi juga memiliki fondasi motorik yang kokoh untuk masa depan. Dari halaman sekolah inilah bibit-bibit atlet berprestasi diharapkan lahir. (rie)
permainan-tradisional-fondasi-gerak-anak-menuju-bibit-olahragawan-lombok