
MATARAM – Pemkot Mataram menanggapi santai kabar sejumlah pejabatnya yang mencoba peruntungan dengan mendaftar seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama di lingkup Pemprov NTB.
Sekda Kota Mataram, H Lalu Alwan Basri menegaskan, perpindahan pejabat ke daerah lain sama sekali tidak membuat Pemkot risau. “Tidak masalah, silakan saja. Itu namanya mengadu nasib dan berikhtiar,” ujarnya, Selasa (2/9).
Beberapa hari terakhir, mencuat kabar dua pejabat Mataram ikut seleksi JPT di Pemprov NTB tahun 2025. Mereka adalah Inspektur Inspektorat Kota Mataram, Hj Baiq Nelly Kusumawati, yang melamar posisi Inspektur Inspektorat Provinsi NTB, serta mantan Kabag Hukum Setda Mataram, Dr Hubaidi, yang mengincar kursi Kepala Biro Hukum Pemprov NTB. Nama Nelly ramai diperbincangkan lantaran merupakan kakak kandung Gubernur NTB, H Lalu Muhammad Iqbal.
Sekda menepis anggapan bahwa yang terjadi saat ini adalah eksodus pejabat. Menurutnya, baru dua orang yang mengajukan pindah tugas. “Bukan eksodus ini. Cuma Bu Nelly dan Hubaidi. Jadi tidak ada yang perlu dibesar-besarkan,” katanya.
Justru, kata Alwan, pihaknya akan lebih khawatir jika sebaliknya, banyak pejabat dari luar daerah pindah ke Mataram. “Kalau keluar karena ingin mengadu nasib ya tidak ada masalah, mau banyak juga silakan. Yang kita waspadai justru kalau terlalu banyak dari luar masuk ke Kota Mataram,” jelasnya.
Alwan menegaskan, pemkot tidak pernah menghalangi pejabatnya untuk mengembangkan karier di tempat lain. “Apalagi kalau sampai menahan izin. Kami tidak pernah menahan, silakan saja. Kota Mataram memberi kesempatan terbuka,” tegasnya.
Terkait jabatan yang ditinggalkan, Alwan memastikan Mataram memiliki banyak calon potensial. “Regenerasi kita kuat. Ada banyak pejabat muda yang siap tampil. Itu fungsi diklatpim dan peningkatan kompetensi. Jadi kalau ada yang pindah ke provinsi, Alhamdulillah artinya pejabat Mataram bisa dilirik,” katanya.
Kepala BKPSDM Kota Mataram, Taufik Priyono, menambahkan bahwa administrasi persyaratan pejabat yang ikut seleksi di Pemprov NTB sudah selesai diproses. “Iya, sudah,” ujarnya singkat.
Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Mataram, Ismul Hidayat menilai, banyaknya kalangan pejabat yang pindah ini efek dari telatnya mutasi yang dilakukan Pemkot Mataram. Banyak jabatan kosong dan dobel job dari jabatan eselon II sampai eselon III. Persepsi lain juga muncul disebabkan oleh berbagai faktor seperti kekecewaan karir, mutasi yang tidak sesuai harapan, atau adanya hubungan dekat dengan pimpinan daerah tertentu. Peristiwa ini dapat menimbulkan dampak negatif, misalnya dalam pelayanan publik bisa terganggu untuk warga. ‘’Kita harapkan pengisian dipercepat karena semuanya sudah memenuhi syarat,’’ ujarnya.
Jabatan kosong untuk eselon II ada delapan posisi yakni, Asisten III, Staf Ahli, Kepala Bappeda, Kepala DP3A,Kepala Dinas Pertanian, BPBD, Damkarmat, sedangkan posisi eselon III banyak di Kepala Bidang, dan satu camat Sekarebela, sedangkan lurah ada puluhan lurah mengalami kekosongan pasca pensiun. (gal/dir)
pemkot-santai-pejabatnya-hijrah-ke-pemprov-ntb