Pemerintah Inggris melalui Kedutaan Besar Inggris di Indonesia, menyerahkan Dokumen Studi Transportasi untuk Transportasi Publik Berbasis Rel di Wilayah Metropolitan Surabaya kepada Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, Kamis (14/8/2025).
Dokumen ini disusun sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan transportasi perkeretaapian di Surabaya.
Penyerahan dilakukan dalam audiensi yang dihadiri Martin Kent, His Majesty’s Trade Commissioner for Asia Pacific dari British Embassy, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Arif Anwar Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api mengapresiasi dukungan Pemerintah Inggris melalui penyusunan studi tersebut.
“Studi ini menjadi acuan penting bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun Pemerintah Kota Surabaya dalam membangun sistem transportasi perkotaan yang dapat dikembangkan menjadi perencanaan komprehensif, sesuai kondisi wilayah, dan bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.
DJKA, kata Arif, menegaskan komitmennya mendukung inisiatif ini. Karena layanan kereta api perkotaan bisa menjadi solusi mengatasi kemacetan di Surabaya dan sekitarnya, sekaligus menjadi moda transportasi yang tertib, tepat waktu, aman, dan nyaman.
“Semoga ini menjadi langkah awal menuju pembangunan transportasi perkotaan di Surabaya, dan kami berharap tahap berikutnya dapat berjalan dengan dukungan seluruh pihak terkait demi terwujudnya sistem transportasi yang efektif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Jika studi ini berlanjut ke tahap perencanaan tingkat pusat, DJKA akan melibatkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk berkontribusi dalam peninjauan hasil studi, agar selaras dengan kebijakan Pemerintah Pusat dan terintegrasi antar moda sesuai arahan Menteri Perhubungan.
“Kerja sama yang baik antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan mitra internasional seperti Pemerintah Inggris menjadi kunci dalam mewujudkan sistem transportasi perkotaan modern, terintegrasi, dan berkelanjutan di Surabaya,” pungkas Arif. (ata/bil/ipg)
pemerintah-inggris-sampaikan-dokumen-studi-transportasi-surabaya-ke-djka