
MATARAM – Marina Bay Lombok mengubah lebih dari 150 hektare lahan tepi pantai di Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat menjadi destinasi pesisir yang berkembang pesat, terencana dengan baik, dan tumbuh bersama masyarakat setempat.
Bekerja sama dengan Kepala Desa Buwun Mas, Rochidi, Marina Bay Lombok meluncurkan Sustainable Community Initiative (SCI) atau Program Inisiatif Komunitas Berkelanjutan. Program ini dipimpin oleh masyarakat dan dirancang untuk mendorong pemberdayaan ekonomi sekaligus menetapkan tolok ukur baru bagi pengembangan pariwisata yang bertanggung jawab terhadap masyarakat, lingkungan, dan kesejahteraan bersama.
CEO Marina Bay Lombok, Adrian Campbell, menegaskan bahwa sebelum meluncurkan kampanye penjualan, pihaknya terlebih dahulu mendengar masukan dari pemerintah desa dan masyarakat setempat. Hasilnya, dirancanglah program dengan dampak sosial dan lingkungan nyata.
Kepala Desa Buwun Mas, Rochidi, menyampaikan bahwa pembangunan harus mengutamakan kesejahteraan masyarakat. “Dalam diskusi dengan masyarakat sekitar, kami sepakat bahwa pembangunan harus menghasilkan kesejahteraan bersama,” ujarnya, Kamis (19/9).
Salah satu kesepakatan utama adalah peningkatan kualitas pendidikan, khususnya kemampuan bahasa Inggris. “Kemampuan berbahasa Inggris sangat penting bagi masa depan anak-anak kita. Pariwisata memang membawa peluang, tetapi tanpa kemampuan bahasa, masyarakat desa, khususnya pemuda, tidak dapat mengaksesnya sepenuhnya. Program ini adalah jembatan bagi masyarakat untuk meraih peluang tersebut dengan percaya diri,” jelasnya.
Sebagai langkah awal, dua guru asal Desa Buwun Mas terpilih menerima beasiswa enam bulan belajar di Australia. Keduanya berasal dari SMP IT Insan Budi Mulya Yayasan Amal Sidik Indonesia, yakni Saparwadi Ashari (guru SMA) dan Mulyatun (kepala SMP). Mereka akan menempuh pendidikan bahasa Inggris di Griffith University Language School, Australia.
Menurut laporan EF English Proficiency Index (EPI) 2024, Indonesia berada di peringkat 80 dunia dengan skor 468. Hal ini menjadi peluang untuk terus mendorong peningkatan kemampuan bahasa Inggris di tingkat lokal. Campbell menegaskan, investasi pada guru lokal akan memperkuat kapasitas pendidikan di desa. “Setelah kembali, para guru akan membawa keterampilan baru yang dapat membuka peluang emas bagi generasi berikutnya,” katanya.
Selain bidang pendidikan, Marina Bay Lombok bersama pemerintah desa juga meluncurkan Program Kru Pantai (Beach Crew Program). Program ini mempekerjakan warga lokal dengan upah layak untuk mengumpulkan serta memilah sampah plastik di garis pantai Buwun Mas.
Rochidi menilai program ini bermanfaat ganda. “Ini bukan sekadar membersihkan pantai, tetapi juga menciptakan lapangan kerja, membangun kebanggaan di desa, dan menunjukkan bahwa pembangunan bisa menghargai manusia serta lingkungan,” tegasnya.
Adrian Campbell menambahkan, program ini menjadi bukti keseriusan Marina Bay Lombok dalam membangun destinasi kelas dunia yang sejalan dengan kesejahteraan masyarakat. “Kami bangga dapat berinvestasi pada masyarakat, pendidikan, dan pembangunan ekonomi lokal bersamaan dengan membangun destinasi kelas dunia. Bagi kami, ini baru permulaan. Bersama-sama, kita dapat membentuk masa depan di mana kesejahteraan dibagikan,” pungkasnya. (ami/*)
marina-bay-lombok-dan-desa-buwun-mas-dorong-pemberdayaan-komunitas-berkelanjutan-dua-guru-raih-beasiswa-ke-australia