PASURUAN – Suasana panas mewarnai kedatangan Ketua Umum DPP LPK Barata Pasuruan, Irfan Budi Darmawan, bersama belasan anggotanya ke RSUD dr. R. Soedarsono, Kota Pasuruan, Senin (25/8/2025). Agenda audiensi yang telah direncanakan jauh hari justru berakhir tanpa hasil, karena tak satu pun pihak manajemen rumah sakit menemui mereka.
Padahal, LPK Barata sebelumnya sudah melayangkan surat resmi permohonan audiensi pada Rabu (20/8/2025). Namun, hingga kedatangan mereka ke RSUD, belum ada jawaban maupun tanggapan dari pihak rumah sakit.
“Kami kecewa berat. Surat sudah kami layangkan sejak lima hari lalu, tapi ketika kami datang, hanya staf umum yang muncul. Alasannya, semua manajemen ada kegiatan di DPRD,” ungkap Irfan dengan nada kesal.
Merasa janggal, Irfan langsung mengonfirmasi ke Ketua DPRD Kota Pasuruan. Hasilnya, memang benar ada agenda Paripurna, tetapi hanya membahas Banpol dan JLU, bukan soal rumah sakit. “Ini membuktikan ada sikap tidak kooperatif dari pihak RSUD. Kalau manajemen saja sudah begini, bagaimana pelayanan di bawahnya?” tegas Irfan.
Menurutnya, RSUD dr. R. Soedarsono seolah hanya berfokus pada perbaikan fasilitas fisik, tanpa adanya peningkatan kualitas SDM maupun pelayanan konsumen. “Sejak dulu masalahnya tetap sama. Gedung boleh baru, alat boleh modern, tapi SDM dan sistem pelayanan tak ada perubahan,” tambahnya.
Atas sikap tersebut, LPK Barata berencana segera melayangkan surat resmi ke Komisi I DPRD Kota Pasuruan. Mereka meminta agar manajemen RSUD dipanggil untuk melakukan hearing bersama.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD dr. R. Soedarsono, termasuk direktur, belum memberikan tanggapan terkait kegagalan audiensi yang dipermasalahkan LPK Barata.
lpk-barata-kecewa-audiensi-gagal-manajemen-rsud-soedarsono-dinilai-tidak-kooperatif-dan-tertutup