Lantik 13 Pejabat, Gubernur Iqbal Putuskan Tak Pilih Kakak Jadi Inspektur BERITA WUKONG778 MUSIC

MATARAM–Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal, melantik 8 pejabat eselon II dan 5 pejabat eselon III lingkup Pemerintah Provinsi NTB. Prosesi pelantikan berlangsung di Pendopo Gubernur NTB, Rabu (17/9).

Iqbal menegaskan, seleksi pejabat dilakukan secara objektif dengan prinsip meritokrasi.

“Baru saya kenal setelah mereka masuk tiga besar. Jadi alhamdulillah, ini adalah yang terbaik yang bisa kita persembahkan untuk NTB,” ujarnya usai pelantikan.

Enam pejabat eselon II yang dilantik, yakni:

Herman Budi sebagai Inspektur Inspektorat NTB.

Syamsudin sebagai Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Ervan Anwar sebagai Kepala Dinas Perhubungan.

Irnadi Kusuma sebagai Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).

Marga Sulkifli Rayes sebagai Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda NTB.

Dr. Hubadi sebagai Kepala Biro Hukum Setda NTB.

Selain itu, Dr. Najamuddin Amy dipindah dari jabatan Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) menjadi Kepala Biro Ekonomi NTB.

Sedangkan M. Taufik Hidayat, yang sebelumnya menjabat Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun), kini dipercaya sebagai Kepala Biro Organisasi Setda NTB.

Pergantian juga terjadi di lingkup eselon III. Wahyu Hidayat, Sekretaris DPMPTSP, digeser menjadi Kepala Bagian Protokol Biro Administrasi Pimpinan. Posisi Wahyu digantikan Dadang Fajar, yang sebelumnya menduduki jabatan Kepala Bagian Protokol.

Sekretaris Dikbud NTB, Jaka Wahyana, dipindah menjadi Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan.

Sementara Arifin, yang semula menjabat Kepala Bidang Kerja Sama, Pengawasan, dan Promosi Investasi Industri Dinas Perindustrian, kini ditempatkan sebagai Sekretaris Dikbud NTB.

Nama Baiq Nelly Kusumawati, kakak kandung Gubernur NTB sempat digadang mengisi jabatan Inspektur Inspektorat. Bahkan, ia disebut meraih nilai tertinggi dalam seleksi. Namun, Iqbal lebih memilih Herman Budi untuk menduduki kursi strategis tersebut.

“Alhamdulillah kalau teman-teman tahu nilainya paling tinggi. Beliau lama di Inspektorat, tapi ada banyak pertimbangan yang saya berikan. Walaupun berdasarkan aturan, Gubernur diberikan hak prerogatif memilih satu dari tiga besar,” jelas Iqbal.

Ia menambahkan, keputusan itu diambil semata demi kepentingan organisasi. “Saya yakin kakak saya paham pertimbangan saya, dan beliau sudah cukup senang bisa mengikuti proses seleksi yang objektif,” katanya.

Menjawab sorotan publik terkait absennya pejabat perempuan dalam pelantikan kali ini, Iqbal menyebut jumlah pendaftar perempuan memang sangat sedikit.

“Tidak banyak yang ikut pansel, sehingga di tiga besar hanya satu perempuan yang lolos. Jadi ke depan kita dorong lebih banyak pejabat perempuan ikut seleksi,” ungkapnya.

Iqbal memastikan proses seleksi jabatan akan terus mengedepankan sistem merit. Saat ini, masih banyak kursi kepala OPD yang kosong, sehingga panitia seleksi berikutnya segera dibuka.

“Pansel pertama ini dibatasi hanya enam jabatan supaya tidak terlalu padat. Tapi yang daftar mencapai 66 orang, rata-rata 11 per OPD. Ini menunjukkan ada kepercayaan terhadap proses yang kita lakukan,” ujarnya.

Meski menelan biaya besar, terutama untuk asesmen, Gubernur menegaskan transparansi tetap dijaga. Rotasi eselon III juga disebut sebagai bentuk penyegaran dan penyesuaian kebutuhan organisasi.

“Ke depan akan lebih banyak beauty contest untuk pejabat eselon III dan pansel untuk eselon II yang masih dijabat pelaksana tugas,” pungkasnya. (rat)


lantik-13-pejabat-gubernur-iqbal-putuskan-tak-pilih-kakak-jadi-inspektur