NGANJUK – Suasana berbeda terlihat di kawasan Candi Lor, Desa Candi, Nganjuk, Minggu (24/8/2025). Komunitas Kotasejuk bersama Dinas Porabudpar Nganjuk menggelar penanaman pohon kemenyan di situs bersejarah tersebut.
Ide penanaman kemenyan ini berangkat dari saran sesepuh Kraton Surakarta, KGPH Dharmakusumo, yang mendorong agar Candi Lor tak hanya dirawat secara fisik, tetapi juga dilestarikan secara budaya dan spiritual.
Bibit kemenyan yang ditanam berasal dari Hutan Tritik, Nganjuk Utara, kawasan hutan lindung yang masih terjaga keasliannya. Harapannya, penanaman ini bisa memperkuat identitas budaya sekaligus menjaga kelestarian alam.
Sejumlah tokoh hadir mendukung kegiatan ini, mulai dari Kabid Kebudayaan Dinas Porabudpar Amin Fuadi, perwakilan Kejaksaan Nganjuk Budi, Babinsa, perangkat desa, KRT Yuli Kuntadi Adi Nagoro (keturunan Bupati Nganjuk Raden Tumenggung Broto Dikoro), hingga KRA Sukoco Madu Nagoro dari Pakasa. Turut hadir pula para pemerhati budaya, cagar alam, dan masyarakat sekitar.
“Penanaman kemenyan ini bukan sekadar soal lingkungan. Ini tentang menghidupkan kembali jejak leluhur kita,” ujar salah satu tokoh yang hadir.
Sementara itu, Agus, penggagas ide, menekankan bahwa kegiatan spiritual tidak selalu identik dengan hal-hal mistis. “Spiritual juga bisa jadi inspirasi untuk merawat budaya dan lingkungan,” tegasnya.
Masyarakat sekitar pun menyambut gembira. Selain membuat kawasan Candi Lor semakin hijau, kegiatan ini juga menegaskan bahwa Nganjuk kaya sejarah dan kearifan lokal yang patut dijaga bersama. (sr)
kotasejuk-nganjuk-tanam-pohon-kemenyan-di-candi-lor-hidupkan-jejak-sejarah-leluhur