Korban Keracunan MBG di Sleman Bertambah 212 Siswa, Penanganan Utamakan Pemulihan Siswa Terdampak BERITA WUKONG778 MUSIC

SLEMAN – Berdasarkan pendataan terakhir, jumlah siswa di kabupaten Sleman yang mengalami keracunan setelah menyantap Makanan Bergisi Gratis (MBG) Rabu (13/8/2025) kemarin, bukan 90 siswa, tetapi 212 siswa dari 4 sekolahan. Penanganan yang dilakukan oleh Pemkab Sleman untuk sementara, lebih mengutamakan upaya pemulihan siswa terdampak.

Hal itu terungkap dalam koordionasi dinas terkait Pemkab Sleman terkait kasus dugaan keracunan makanan yang menimpa 212 siswa di Sleman setelah mengonsusmsi Makanan Bergisi Gratis (MBG) yang berlangsung di kantor Kapanewon Mlati, Kabupate Sleman, Kamis (!4/8/2025).

Dalam koordinasi yang dipimpin Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa tersebut, juga terungkap bahwa, awalnya siswa yang mengalami keracunan diketahui sebanyak 90 siswa. Tetapi jumlahnya terus bertambah dan hingga pukul 22.00 WIB, jumlahnya menjadi 212 berasal dari 4 sekolah. Yaitu siswa SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 3 Mlati, SMP Negeri 3 Mlati, dan SMP Pamungkas Mlati.

212 siswa yang mengalami keracunan sebanyak itu, terdiri dari 113 berobat ke Puskesmas, 19 rawat inap di RSUD Sleman, 3 siswa dirawat di RSA UGM, dan sisanya dinyatakan gejala sangat ringan.

Dari informasi yang dihimpun Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman, kejadian ini bermula adanya laporan dari Puskesmas 1 dan Puskesmas 2 Mlati yang menangani beberapa siswa dengan keluhan diare dan muntah. Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh Tim Gerak Cepat (TGC) Dinkes Sleman.

Dalam keterangannya, Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan bahwa saat ini Pemkab Sleman melalui dinas terkait, telah mengambil sejumlah tindakan termasuk penanganan siswa yang mengalami keracunan.

Dinas terkait berkordinasi membahas kasus keracunan masal di Sleman (Portal Indonesia/Brd)

Ia mengatakan bahwa saat ini Pemkab Sleman tengah fokus memberikan penanganan, pemulihan, serta pendampingan kepada siswa yang mengalami keracunan.

“Dari hasil evaluasi penanganan Dinkes, per-hari ini semua siswa kondisinya terus membaik. Yang paling penting saat ini kita tangani terlebih dahulu para siswa agar segera pulih dan sehat kembali,” jelasnya.

Selain itu, Danang juga menyebut pengobatan siswa yang mengalami keracunan ini sepenuhnya ditanggung pemerintah dan tidak dibebankan kepada orang tua atau sekolah.

“Kita sudah diskusi dan nanti akan ditanggung oleh BPJS kesehatan yang akan dikoordinasikan oleh Dinkes dan Dinas Sosial. Artinya, masyarakat tidak dibebankan dengan biaya pengobatan,” ungkapnya.

Danang juga mengatakan bahwa dirinya telah berkomunikasi dengan Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman untuk melakukan koordinasi lanjutan dengan seluruh OPD terkait untuk merumuskan langkah selanjutnya yang akan diambil Pemerintah Kabupaten Sleman. (Brd)

korban-keracunan-mbg-di-sleman-bertambah-212-siswa-penanganan-utamakan-pemulihan-siswa-terdampak