Polda Jawa Timur (Jatim) mengungkap nilai kerugian yang ditimbulkan dari aksi demonstrasi berujung kericuhan di 10 kabupaten/kota sejak 29-31 Agustus 2025 mencapai Rp256 miliar.
Irjen Pol.Nanang Avianto Kapolda Jatim menyebut, total kerugian ratusan miliar itu terdiri dari kerusakan fasilitas pemerintah daerah dan milik kepolisian.
Fasilitas pemerintah yang rusak menyumbang kerugian yang cukup besar, senilai Rp214,1 miliar. Sementara kerugian yang ditanggung Polri mencapai Rp42,2 miliar.
“Jadi, total kerugian yang dari pihak Pemda dan Polri ini lumayan, ada Rp256 miliar sekian, dengan rincian Polri ada Rp42 miliar 242 juta sekian dan Pemda Rp214 miliar 137 juta sekian,” ujar Nanang dalam keterangannya, Jumat (19/9/2025).
Kapolda Jatim melanjutkan, anggaran sebanyak itu harusnya bisa digunakan untuk kepentingan publik, bukan terbuang untuk perbaikan fasilitas yang dirusak orang tidak bertanggung jawab.
“Ini kan sebenarnya sayang sekali kalau harus dipakai untuk memperbaiki kerusakan. Ini kan bisa dipakai untuk hal yang lebih baik lagi,” ujarnya.
Selain menimbulkan kerugian materiil, kerusuhan kemarin juga menimbulkan korban luka dari sipil dan petugas gabungan. Berdasarkan data kepolisian, sebanyak 111 warga sipil mengalami luka, dan sebagian besar rawat jalan.
Sedangkan dari petugas gabungan yang harus mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka-luka ada 105 anggota Polri dan 12 personel TNI. Mereka terluka akibat lemparan batu, molotov, maupun serpihan kaca.
“Kalau lihat di sini ya memang harus terjadi korban pada saat melakukan kegiatan-kegiatan untuk meredakan. Di sini dari masyarakat sendiri ada kurang lebih 111 orang. Namun, sudah rawat jalan dan sudah kembali,” kata Nanang.
Sebagai informasi, demo berujung kerusuhan terjadi di sepuluh kota/kabupaten di Jatim, dengan titik menonjol di Sidoarjo, Malang, Jember, Kota Kediri, dan Surabaya.
Dalam kejadian itu, Polda Jatim menangkap 997 orang sejak periode 29 Agustus hingga 16 September 2025, terdiri dari 582 orang dewasa dan 415 anak di bawah umur.
Kemudian, 682 orang dipulangkan, sementara 315 lainnya diproses hukum. Nanang menegaskan pihaknya terus mengusut dugaan adanya kelompok tertentu yang diduga memicu aksi kericuhan di Jatim.
“Kami akan kejar sampai sejauh mana pun karena ingat, jejak elektronik tidak bisa dihilangkan. Tim kami sudah berjalan, mudah-mudahan nanti bisa lebih mengerucut kepada siapa otak atau pelaku peristiwa ini,” ungkapnya.(wld/bil/rid)
kerugian-akibat-demonstrasi-berujung-kerusuhan-di-jatim-tembus-rp256-miliar