Kemenko PM Dorong Pengembangan Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq Bandung BERITA WUKONG778 MUSIC

BANDUNG – Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa, Daerah Tertinggal, dan Daerah Tertentu Abdul Haris meninjau lahan pertanian yang dikelola masyarakat desa sekitar Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Bandung, Jawa Barat, Senin (25/8/2025).
Komoditas yang dikelola koperasi itu meliputi sayur dan buah, seperti buah tin, selada, horenjo, jeruk, dan buah-sayur lainnya.

Dalam kunjungannya itu Kemenko PM disertai kementerian/lembaga terkait dan pemda setempat. Deputi Haris mengapresiasi Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq yang telah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, antara lain supermarket dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Saat kunjungan kerja, Koperasi Al-Ittifaq juga menjalin kerja sama baru dengan Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan terkait penyediaan produksi susu pasteurisasi serta dengan Kamar Dagang Industri (KADIN) Kabupaten Bandung terkait penyediaan bahan baku 10 SPPG.

Deputi Haris menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi kepada Direktur Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq beserta jajarannya yang telah mengembangkan koperasi dengan tata kelola yang baik. Sehingga menjadi model koperasi yang profesional dan transparan, mempunyai jaringan luas, serta mampu menyerap langsung hasil pertanian lokal dari petani.

Koperasi Al-Ittifaq mempekerjakan 53 pegawai dari masyarakat sekitar. Selain itu, koperasi ini memiliki anggota yang sebagian besarnya merupakan petani mitra, baik dari masyarakat sekitar maupun dari wilayah lain di Kabupaten Bandung, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Bandung Barat.

Jumlah petani sekitar yang dibina Koperasi Al-Ittifaq sebanyak 932 orang. Adapun petani binaan yang rutin memasok bahan baku terdiri dari 270 petani.

Para petani ini menyumbang 95% pasokan utama sayur dan buah bagi Koperasi Al-Ittifaq. Nantinya, sayur dan buah yang dihasilkan oleh anggota koperasi ini disalurkan langsung kepada koperasi, SPPG, dan supermarket yang sudah bekerja sama.

Kehadiran Koperasi Al-Ittifaq sebagai lembaga ekonomi desa berdampak terhadap peningkatan nilai tukar bagi petani. Adanya kerja sama ini juga memperluas pemasaran dan kepastian akses pasar bagi petani secara langsung.

Deputi Haris berharap Koperasi Al-Ittifaq dapat menjadi best practice model pengembangan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dan koperasi pesantren lainnya. Dengan begitu, koperasi dapat menjadi motor penggerak perekonomian lokal perdesaan.

Menurutnya pengelolaan Koperasi Pondok Pesantren Al-Ittifaq ini perlu direplikasi sebagai model pengembangan Koperasi Desa dan Koperasi Pesantren lainnya. Ini sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, terutama dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya lembaga ekonomi di desa dalam pengentasan kemiskinan. (*/bams)

kemenko-pm-dorong-pengembangan-koperasi-pondok-pesantren-al-ittifaq-bandung