
GIRI MENANG – Sebanyak tujuh nasabah dari Sentra Rerot Baru yang berada di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan hadiah umrah gratis dari BTPN Syariah. Apresiasi ini diberikan atas konsistensi seluruh anggota dalam menerapkan empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS) yang memberikan dampak positif nyata bagi lingkungan sekitar.
Kebersamaan inilah yang membuat Sentra Rerot Baru dinilai sebagai salah satu sentra inspiratif. Penerapan prinsip BDKS tidak hanya terlihat dalam aktivitas usaha masing-masing, tetapi juga tercermin dalam kekompakan saat mengikuti Pertemuan Rutin Sentra (PRS) atau kumpulan dua mingguan bersama petugasa dari BTPN Syariah. Konsistensi, kedisiplinan, dan semangat gotong royong yang kuat menjadikan sentra ini inspiratif dan layak mendapat apresiasi.
“Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya dapat umrah tahun ini secara gratis. Yang membuat saya makin terharu, saya akan pergi bersama teman-teman satu sentra. Kami yang biasa duduk bersama saat kumpulan, Insya Allah akan bisa duduk bersama pula di depan Ka’bah, beribadah bersama di Tanah Suci,” ungkap Siti Fatimah, Ketua Sentra Rerot Baru atau salah satu nasabah BTPN Syariah yang merupakan warga Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB.
Siti menjelaskan bahwa kekompakan tidak hadir begitu saja. Ia terus menjaga komunikasi intensif dengan para anggota, tak hanya menjelang kumpulan, tetapi juga di luar jadwal rutin.
“Saya terus berkomunikasi dan menelepon ketika ada ibu nasabah yang tidak hadir. Saya juga mengingatkan mereka agar menerapkan semua yang diajarkan di kumpulan dan menjalankan kewajiban sebagai nasabah. Prinsip BDKS selalu kami pegang bersama,” tutur Siti.
Nasabah lainnya, Hermawati, juga mengaku sempat tak percaya impiannya ke Tanah Suci bisa terwujud, apalagi tanpa mengeluarkan biaya satu rupiah pun.
“Saya masih tidak percaya, perasaan rasanya campur aduk bisa benar-benar pergi ke Tanah Suci, gratis dari BTPN Syariah. Apalagi saya akan berangkat bersama teman-teman seperjuangan di Sentra ini,” ujarnya.
Selama menjadi nasabah, ia mengaku mendapat manfaat dari pendampingan yang diberikan, mulai dari akses pembiayaan hingga pelatihan cara mengembangkan usaha, serta mengelola arus kas keuangan.
“Saya menerapkan BDKS yang diajarkan petugas BTPN Syariah. Empat prinsip itu membuat saya lebih berani, disiplin, dan menanamkan rasa saling bantu di sentra ini sehingga saya dan semua ibu-ibu nasabah merasa berjuang bersama,” kata Hermawati.
Sebelumnya, Wakil Gubernur NTB Hj Indah Dhamayanti Putri yang hadir di acara pada Mei 2025 lalu mengaku bangga dengan warganya yang berprestasi hingga mendapatkan hadiah umrah gratis dari BTPN Syariah. Ia berharap kumpulan nasabah di Sentra Rerot Baru dapat menginspirasi segmen ultra mikro lain agar semakin banyak ibu-ibu yang berdaya.
“Kami berterima kasih kepada BTPN Syariah atas komitmennya dalam mendampingi warga kami secara intensif, memberikan akses pembiayaan dan literasi keuangan yang konsisten. Pendampingan ini telah mendorong warga kami tumbuh menjadi pribadi unggul dengan menerapkan sikap BDKS,” kata Umi Dinda, panggilan akrab Wakil Gubernur NTB.
Sementara itu, Direktur BTPN Syariah Dwiyono Bayu Winantio menyampaikan bahwa program Umrah Satu Pesawat telah dijalankan sejak 2018. Namun khusus pada 2024 dan 2025, hadiah diberikan kepada sentra-sentra yang menunjukkan penerapan BDKS secara nyata dan berdampak.
“Nasabah kami tumbuh dari semangat dan perilaku unggul yang mereka jalani setiap hari. Melalui kumpulan, mereka tidak hanya menabung atau mendapatkan pembiayaan, tetapi juga belajar, berbagi, dan saling menguatkan. BDKS bukan hanya slogan, tetapi merupakan kunci agar masyarakat inklusi semakin berdaya, tumbuh, dan bertahan dalam berbagai situasi. Terima kasih kepada ibu-ibu yang senantiasa disiplin hadir dalam kumpulan, bekerja keras, berani berusaha, dan akhirnya menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar,” jelas Dwiyono.
Pimpinan Wilayah NTB BTPN Syariah Ulfa Mariyana menjelaskan BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi dengan memberikan akses keuangan, menyediakan layanan perbankan yang tepat sesuai kebutuhan masyarakat, dan juga akses pengetahuan melalui program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.
Dijelaskan, dalam proses bisnis BTPN Syariah adalah membangun perilaku unggul nasabah segmen ultra mikro, yaitu BDKS; Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu atau Solidaritas. Solidaritas tersebut akan terbangun menjadi daya tahan yang baik untuk menghadapi apapun kondisi komunitas secara bersama-sama. Dan semangat tersebut tentunya akan semakin tajam dengan meningkatnya kehadiran nasabah di kumpulan. Dengan demikian, hadir di kumpulan adalah sebuah keharusan untuk mendapatkan semua akses yang diberikan oleh BTPN Syariah.
“Bayangkan bila perilaku unggul ini diterapkan oleh seluruh perempuan, ibu-ibu nasabah, pastinya akan tercipta perempuan-perempuan hebat di pelosok negeri,” ungkap Ulfa.
Ia menambahkan bahwa kabar bahagia ini sengaja diberikan sejak awal karena butuh beberapa proses yang harus dilakukan sebelum berangkat umrah, di mana hadiah umrah gratis ini tak lepas dari usaha ibu-ibu nasabah yang sudah bekerja keras dan disiplin hadir dalam kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali.
“Setelah ibu-ibu duduk bersama di rumah nasabah untuk kumpulan, Insya Allah ibu-ibu juga akan duduk bareng-bareng di depan Ka’bah, beribadah bersama di Tanah Suci,” tutup Ulfa. (luk)
kekompakan-sentra-rerot-baru-btpn-syariah-di-lobar-antar-tujuh-nasabah-ke-tanah-suci