Jalur Lingkar Utara (JLU) Lamongan, Jawa Timur (Jatim) yang dibuka untuk uji coba sejak 17 Agustus 2025 lalu tengah menuai sorotan masyarakat. Pasalnya, jalan sepanjang 6,7 kilometer itu disebut rawan kecelakaan, terutama di titik putar balik (u-turn) yang dianggap membahayakan pengendara.
Sejumlah pendengar Radio Suara Surabaya (SS) melaporkan adanya kecelakaan di jalur tersebut, salah satunya Sidik. Dia menilai, selain masalah penerangan jalan, desain u-turn di JLU tersebut terlalu tajam. Bukan untuk yang akan putar balik, melainkan bagi pengendara dari arah sebaliknya.
“Terutama yang putar balik, itu mestinya kan agak landai. Kalau yang mau putar balik itu aman, tapi kalau dari arah sebaliknya itu enggak, agak tajam. Jadi potensi kecelakaannya tinggi,” ujarnya kepada FM 100, Sabtu (20/9/2025) pagi.
Karena itu, Ia menyarankan ada solusi jangka panjang dan pendek untuk mengantisipasi kecelakaan. Solusi jangka pendek berupa tambahan rambu dan lampu penerangan sementara. Kemudian jangka panjangnya dilakukan re-desain, khususnya di u-turn. Ia menyontohkan u-turn di Bypass Krian yang dianggap lebih aman.
Adapun pagi hari ini, dilaporkan juga telah terjadi kecelakaan di JLU Lamongan itu, yakni sebuah truk naik ke pembatas jalan, menabrak tiang listrik yang berada di tengahnya. Syamsu Arofar saksi di lokasi mengatakan, kecelakaan itu diduga karena minimnya penerangan jalan.
“Karena kan memang di situ penerangan jalannya kurang. Kalau saya bilang, orang yang tidak pernah lewat di situ pasti tidak tahu kalau ada pembatas jalan, karena memang baru sejak ada JLU,” lapornya saat mengudara di Radio SS tadi.
Tanggapan BBPJN
Menanggapi keluhan itu, Ida Bagus Made Artamana, Kasatker PJN 4 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim mengatakan akan mengakomodasi keluhan masyarakat itu untuk dijadikan evaluasi.
Ia menjelaskan konstruksi fisik JLU sebenarnya sudah rampung 3 Maret 2025. Jalur sepanjang 6.765 meter itu memiliki lima simpang akses, namun pembukaan resminya masih menunggu kelengkapan fasilitas sesuai dokumen Andalalin 2024 dari Kementerian Perhubungan.
“Setelah fisik rampung, kami koordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Daerah (BPTD) Jatim, Ditlantas Polda, dan Forum Lalu Lintas. Dari hasilnya, jalur harus dilengkapi fasilitas lalu lintas lebih dulu, termasuk traffic light,” terang Arta saat dikonfirmasi Radio SS terkait keluhan JLU Lamongan itu.
Sementara saat disinggung soal minimnya fasilitas di JLU itu, dia menegaskan kalau sejumlah traffic light memang sudah dipasang, tetapi belum di semua titik simpang.
Dia menjelaskan, setidaknya ada lima laporan kecelakaan yang diterima pascapembukaan JLU. Mayoritas kecelakaan tercatat di simpang Balun (Kalikandang) yang hanya memiliki warning light tanpa traffic light. Bahkan, menurutnya satu kecelakaan fatal sempat terjadi sebelum JLU resmi dibuka, pada 17 Agustus lalu.
“Di simpang Kalikandang belum ada traffic light. Padahal di sana yang paling banyak kecelakaan,” ungkapnya.
Melihat kondisi tersebut, kata dia, Forum Lalu Lintas bersama BBPJN memutuskan bakal menambah dua traffic light baru di simpang Kalikandang (Balun) dan simpang Kaliotik. “Saat ini sedang proses fabrikasi traffic light. Dalam tiga minggu ke depan insya Allah sudah bisa dipasang,” jelas Arta.
Selain itu, akan ditambahkan dua titik lampu penerangan jalan umum (PJU) di akses masuk, serta evaluasi batas kecepatan karena pengendara kerap melaju di atas 60 km/jam di jalur yang masih baru dan mulus.
Arta juga mengakui adanya persoalan desain median jalan di u-turn yang terlalu menyempit, sehingga menimbulkan dua kecelakaan. Untuk sementara, pihaknya akan memasang patok reflektif atau lampu di titik tersebut agar visibilitas lebih baik pada malam hari.
“Secara teknis desain masih sesuai standar. Tapi karena kecepatan pengguna jalan tinggi, ada dua kejadian kendaraan naik ke median. Ini jadi bahan evaluasi forum lalu lintas dan audit keselamatan jalan. Senin besok kami rencana duduk bersama perencana dan forum untuk evaluasi jangka panjang u-turn ini,” jelasnya.
Dia memastikan BBPJN Jatim menegaskan semua masukan masyarakat akan ditindaklanjuti agar JLU Lamongan benar-benar aman saat kembali dibuka untuk umum. (bil/ham)
jlu-lamongan-banyak-dikeluhkan-pendengar-ss-rawan-kecelakaan-bbpjn-akan-evaluasi