Jampiklim Yogyakarta Gelar Aksi Jumat Wagen BERITA WUKONG778 MUSIC

 

YOGYAKARTA – Jaringan Masyarakat Peduli Iklim (Jampiklim) Yogyakarta menggelar aksi Jumat Wagen bertema “Mewarnai Bumi, Menyambut Hari Tani” di Yogyakarta, Jumat (19/9/2025).

Aksi ini digelar menyikapi krisis iklim yang melanda Indonesia, di mana Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya anomali cuaca sepanjang Mei–Oktober 2025, sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sedikitnya 24 bencana hidrometeorologi hingga 14 September 2025.

Koordinator Jampiklim, Arami Kasih, menegaskan pemerintah pusat harus segera mencabut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja serta Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara karena dinilai mengeksploitasi alam.

“Pemerintah daerah juga tidak boleh mengubah kawasan lindung maupun kawasan karst, termasuk di Kaki Merapi, Sungai Progo, dan Pegunungan Seribu,” ujarnya.

Selain itu, Jampiklim mendesak pemerintah daerah di DIY meninjau tata ruang dan menghentikan pertambangan yang merusak lingkungan. Pemerintah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul juga diminta menegakkan aturan pengelolaan sampah, khususnya plastik sekali pakai, dengan memberi sanksi kepada produsen yang melanggar.

Melalui aksi ini, Jampiklim menekankan bahwa krisis iklim hanya bisa ditangani dengan kebijakan terpadu dari pusat hingga daerah agar bencana bisa dicegah sejak dini. (bams)

jampiklim-yogyakarta-gelar-aksi-jumat-wagen