
MATARAM – Inspektur Inspektorat Kota Mataram, Hj Baiq Nelly Kusumawati buka suara dirinya menjadi sorotan setelah mendaftar seleksi jabatan pimpinan tinggi (JPT) pratama di lingkup Pemprov NTB 2025. Dia menjadi sorotan lantaran latar belakangnya sebagai kakak kandung Gubernur NTB, H Lalu Muhammad Iqbal. Nelly mengaku santai dengan sorotan utama yang tertuju padanya belakangan ini. Nelly saat ini tengah berkompetisi untuk menjadi Inspektur Inspektorat Provinsi NTB. “Kalau kita mampu kenapa tidak. Keluarga itu tidak punya konflik kepentingan,” cetus Hj Baiq Nelly Kusumawati, Rabu (3/9).
Dia mengatakan, aturan mainnya sudah jelas. Karena dalam aturan seleksi jabatan terbuka, keluarga dekat atau saudara tidak dilarang ikut seleksi jabatan. “Yang penting saudaranya itu punya kualifikasi dan kemampuan,” katanya.
Walaupun pemilihan pejabat mengusung sistem meritokrasi yang mengacu pada kemampuan, Nelly mengatakan, tidak ada larangan keluarga atau saudara dekat ikut seleksi jabatan terbuka. “Meritokrasi bukan berarti keluarga tidak boleh ikut. Yang tidak boleh itu kalau dia tidak punya kemampuan terus dipaksakan yang dia tidak memenuhi kualifikasi,” ungkapnya.
Pemilihan pejabat atau pegawai di pemerintahan disebutnya berbeda dengan di perusahaan. Pada perusahaan, pimpinan akan leluasa memilih pegawainya sesuai dengan yang diinginkan. Tetapi pada posisi di pemerintahan diatur lewat mekanisme ketat. Dimulai dengan pendaftaran untuk kelengkapan berkas administrasi hingga tes kompetensi. Apalagi tes kompetensi untuk jabatan Inspektur Inspektorat atas arahan langsung dan standar dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). “Inspektorat itu beda, karena dia tugasnya nanti memeriksa keuangan masing-masing OPD,” terangnya.
Nelly cukup yakin dirinya mampu menjabat dan pindah ke Pemprov NTB. Karena dirinya sudah punya pengalaman yang cukup mengisi beberapa jabatan di Pemkot Mataram. Baiq Nelly sebelumnya di Kota Mataram mengisi beberapa jabatan mentereng. Antara lain Kepala Bagian Umum Setda Kota Mataram. Berikutnya Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Mataram. Terakhir saat ini mengemban jabatan sebagai Inspektur Inspektorat Kota Mataram. “Saya kan istilahnya tinggal satu tingkat lagi. Saya ini sudah eselon II ya, beda kalau misalnya saya itu sekretaris atau yang lain,” jelasnya.
Walaupun statusnya sebagai kakak kandung Gubernur NTB, Nelly menyebut belum jadi jaminan dirinya melenggang mulus sebagai Inspektur Inspektorat Provinsi NTB. “Pak Gubernur juga pasti kalau memang orang itu punya kemampuan, ya bisa dipilih,” katanya.
Nelly mengaku tidak terlalu memikirkan sorotan pemberitaan saat ini. Dirinya masih fokus untuk mengikuti tahapan seleksi JPT Pratama di Pemprov NTB. Dia juga menilai saingannya yang ikut seleksi punya kemampuan memadai. “Terakhir hari ini (kemarin) mengikuti tahap wawancara dengan Irjen. Tes lainnya sudah ya cukup menguras tenaga dan pikiran lewat CAT (computer assisted tes) itu,” pungkasnya.
Sekda Kota Mataram, H Lalu Alwan Basri menegaskan, perpindahan pejabat ke daerah lain sama sekali tidak membuat pemkot risau. “Tidak masalah, silakan saja. Itu namanya mengadu nasib dan berikhtiar,” ujarnya.
Beberapa hari terakhir, mencuat kabar dua pejabat Mataram ikut seleksi JPT di Pemprov NTB tahun 2025. Mereka adalah Inspektur Inspektorat Kota Mataram, Hj Baiq Nelly Kusumawati, yang melamar posisi Inspektur Inspektorat Provinsi NTB, serta mantan Kabag Hukum Setda Mataram, Dr Hubaidi, yang mengincar kursi Kepala Biro Hukum Pemprov NTB. Nama Nelly ramai diperbincangkan lantaran merupakan kakak kandung Gubernur NTB, H Lalu Muhammad Iqbal.
Sekda menepis anggapan bahwa yang terjadi saat ini adalah eksodus pejabat. Menurutnya, baru dua orang yang mengajukan pindah tugas. “Bukan eksodus ini. Cuma Bu Nelly dan Hubaidi. Jadi tidak ada yang perlu dibesar-besarkan,” katanya. (gal)
jadi-sorotan-karena-kakak-gubernur-nelly-santai