MATARAM – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan pembangunan jalan tol Lembar–Kayangan tetap berjalan. Penegasan ini disampaikan untuk merespons rumor yang menyebut proyek tersebut ditunda.
Kepala Dinas PUPR NTB, Sadimin, menegaskan bahwa pembangunan tol tidak ada penundaan. “Pembangunan jalan tolnya tidak ditunda, tetap jalan,” ujarnya, Rabu (13/8).
Namun, ia mengakui realisasi proyek ini memerlukan waktu cukup lama karena tahapan dan biayanya. Berdasarkan pra-feasibility study (FS), biaya yang dibutuhkan sangat besar dan waktu penyelesaiannya panjang.
Untuk mengurai kemacetan di jalan-jalan eksisting, Pemprov NTB menyiapkan solusi jangka pendek dengan membangun jalan bypass. “Untuk jangka pendek, Gubernur mengusulkan dibangun jalan bypass,” papar Sadimin.
Ia menegaskan, Pemprov NTB berupaya memperjuangkan dua proyek sekaligus, yakni jalan tol dan jalan bypass. “Dua-duanya tetap jalan, tidak ada yang ditunda,” tegasnya.
Jalan bypass diproyeksikan menjadi solusi sementara sambil menunggu terealisasinya tol yang akan berbayar dan dibangun melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). Pemerintah provinsi nantinya akan melaksanakan FS dan basic design (BD) atau desain awal.
“Untuk jalan tol kan berbayar, nanti akan dilaksanakan dengan sistem KPBU,” jelasnya.
Setelah FS dan BD selesai, hasilnya akan diserahkan kepada Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur (DJPI) untuk ditawarkan kepada investor atau badan usaha yang bersedia bekerja sama dengan pemerintah.
Saat ini, proses masih menunggu izin pelaksanaan FS dari Kementerian PUPR. Surat permohonan izin dari Gubernur NTB sudah diajukan beberapa waktu lalu. “Kalau sudah ada izin dari Kementerian PU, tahun 2026 akan dimulai FS dan desain awal jalan tol port to port Pelabuhan Lembar–Pelabuhan Kayangan,” pungkas Sadimin. (ami)
isu-penundaan-dibantah-proyek-tol-lembar-kayangan-lanjut-sesuai-rencana