IHSG Berpotensi Menguat Usai Pasar Cermati Pengalihan Dana ke Perbankan BERITA WUKONG778 MUSIC

Maximilianus Nico Demus Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), berpotensi bergerak menguat pada perdagangan, Jumat (12/9/2025), dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat domestik.

Sentimen utama akan berasal dari pelaku pasar yang mencermati pengalihan dana senilai Rp200 triliun oleh pemerintah dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) di Bank Indonesia (BI) ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance 7.600- 7.900,” ujar Nico di Jakarta, Jumat (12/9/2025), seperti dilansir Antara.

Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan (Menkeu) mengatakan dana SAL yang disimpan di BI senilai Rp200 triliun akan dialirkan ke perbankan mulai hari ini, Jumat (12/9/2025), sebagai upaya meningkatkan penyaluran kredit bank sehingga dapat menggerakkan perekonomian nasional.

Pemerintah akan menyalurkan senilai Rp200 triliun tersebut dari BI ke enam bank anggota Himbara, di antaranya dua bank merupakan bank syariah.

Sebagai informasi, saat ini bank yang tergabung dalam Himbara, di antaranya Bank Mandiri, BRI, BTN, BNI, serta BSI dan Bank Syariah Nasional (BSN) yang merupakan spin-off dari BTN Syariah.

Sementara itu, dari mancanegara, data Producer Price Index (PPI) Amerika Serikat (AS) Agustus 2025 tercatat turun 0,1 persen month to month (mtm), dari sebelumnya 0,7 persen (mtm) pada Juli 2025, atau melambat menjadi 2,6 persen year on year (yoy) dari 3,1 persen (yoy).

Sedangkan, data Consumer Price Index (CPI) AS tercatat 0,4 persen (mtm) pada Agustus 2025 dari 0,2 persen (mtm) pada Juli 2025, atau tercatat 2,9 persen (yoy) dari 2,7 persen (yoy).

Kedua data tersebut akan menjadi patokan bagi bank sentral AS The Fed untuk menentukan kebijakan moneternya dalam pertemuan The Federal Open Market Committee (FMOC) pada 16-17 September 2025 pekan depan.

“Untuk bulan ini, posisi kami masih yakin bahwa The Fed masih akan memangkas tingkat suku bunga mereka sebanyak 25 bps. Namun, apabila inflasi secara berkelanjutan terus mengalami kenaikan, maka kami melihat ada kemungkinan pemangkasan hanya akan terjadi di bulan ini,” ujar Nico.

Dari kawasan Eropa, European Central Bank (ECB) tetap mempertahankan tingkat suku bunga mereka di level 2,15 persen, yang merupakan kedua kalinya mereka tetap mempertahankan tingkat suku bunga, karena inflasi terlihat terkendali dan ketidakpastian ekonomi mereda.

Pada perdagangan Kamis (11/9), bursa saham Eropa ditutup menguat, di antaranya Euro Stoxx 50 melemah 0,49 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,78 persen, indeks DAX Jerman naik 0,38 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,80 persen.

Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup menguat pada perdagangan Kamis (11/9/2025), di antaranya Dow Jones naik 1,36 persen ke 46.108,00, indeks S&P 500 menguat 0,85 persen ke 6.587,47, dan Nasdaq menanjak 0,72 persen ke 22.043,07. (ant/fan/bil/ipg)


ihsg-berpotensi-menguat-usai-pasar-cermati-pengalihan-dana-ke-perbankan