Gerakan 9 September, Mahasiswa NTB Sampaikan Aspirasi, Gubernur Komitmen Buka Ruang Demokrasi BERITA WUKONG778 MUSIC

Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, saat berdialog dengan mahasiswa Cipayung Plus dalam Mimbar Rakyat di Tuwa Kawa, Selasa (9/9). (IST FOR RADAR LOMBOK)

MATARAM–Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, menghadiri Mimbar Rakyat yang digelar aliansi mahasiswa Cipayung Plus di Tuwa Kawa, Selasa (9/9).

Forum ini diinisiasi sejumlah organisasi mahasiswa, antara lain HMI, IMM, HIMMAH, PMII, LMND, KMHDI, dan GMNI, sebagai wadah penyampaian aspirasi serta tuntutan rakyat secara terbuka kepada pemerintah daerah.

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa mengusung Gerakan 9 September yang berisi sembilan tuntutan utama terkait kondisi sosial, ekonomi, hingga demokrasi, baik di tingkat daerah maupun nasional.

Aspirasi ini mencerminkan kegelisahan mahasiswa terhadap dinamika masyarakat sekaligus menegaskan peran mereka sebagai penyambung suara rakyat.

Menanggapi hal itu, Gubernur Iqbal mengapresiasi langkah mahasiswa yang tetap menjaga aksi secara damai. Ia menegaskan kritik mahasiswa merupakan bagian penting dari upaya menjaga demokrasi tetap hidup.

“Saya tidak antikritik. Justru kritik penting agar kekuasaan tidak korup. Aspirasi yang adik-adik sampaikan akan kami pelajari dan tindak lanjuti sesuai kewenangan pemerintah provinsi,” tegasnya.

Gubernur juga menekankan pentingnya ruang komunikasi yang sehat antara pemerintah dengan mahasiswa maupun masyarakat. Ia berkomitmen menjadikan dialog semacam ini sebagai agenda rutin.

“Kami ingin memastikan mahasiswa dan aktivis bisa menyampaikan pendapat secara damai tanpa intimidasi. Jangan sampai ruang demokrasi ini terganggu. Ke depan, mungkin dua bulan sekali kita lakukan dialog seperti ini,” tambahnya.

Selain isu demokrasi, Gubernur Iqbal turut menyinggung persoalan ekonomi. Ia mengakui sektor tambang masih memberikan kontribusi cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi NTB. Namun, dampaknya terhadap daya beli masyarakat masih terbatas.
Karena itu, Pemprov NTB mendorong diversifikasi ekonomi dengan fokus pada penguatan sektor pertanian, pariwisata, dan UMKM.

“Tiga pilar utama pembangunan kita adalah pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan pariwisata. Semua kebijakan diarahkan agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” jelasnya.

Sikap terbuka pemerintah daerah mendapat apresiasi dari perwakilan mahasiswa. Ketua GMNI NTB, Al Mukmin, menilai dialog ini sebagai langkah positif dalam memperkuat demokrasi di daerah.

“Kami merasa lebih didengar karena Gubernur merespons satu per satu tuntutan kami. Harapan kami, janji tindak lanjut ini benar-benar dijalankan, bukan hanya sekadar ucapan,” ujarnya. (rat)


gerakan-9-september-mahasiswa-ntb-sampaikan-aspirasi-gubernur-komitmen-buka-ruang-demokrasi