NGANJUK – Dunia pendidikan di Kabupaten Nganjuk kembali tercoreng! Kali ini, sorotan tajam publik tertuju pada SMA Negeri 1 Ngronggot. Pasalnya, muncul kabar miring adanya pungutan berjuta-juta rupiah yang dibebankan kepada siswa dan wali murid dengan dalih “iuran sumbangan”.
Berdasarkan informasi yang beredar, dugaan rincian iuran tersebut cukup mencengangkan:
Kelas 1 wajib setor Rp3 juta
Kelas 2 dibebani Rp1,5 juta
Kelas 3 ditarik Rp1 juta
Total yang harus dilunasi wali murid disebut-sebut mencapai Rp5,5 juta!
Namun, ketika awak media mencoba mengonfirmasi kebenaran isu panas ini, Kepala Sekolah SMA 1 Ngronggot, Nuning, justru memilih bungkam seribu bahasa. Tak ada sepatah kata pun terlontar, seolah-olah fakta yang ditanyakan sengaja dikubur rapat-rapat.
Sikap diam ini malah menimbulkan kecurigaan besar. Para wali murid pun mulai gusar dan mempertanyakan transparansi dana yang semestinya bisa diakses publik.
“Kalau memang tidak ada pungutan, kenapa harus diam? Bukannya jelas-jelas itu hak publik untuk tahu,” sindir salah satu wali murid yang merasa resah.
Masyarakat kini mendesak Dinas Pendidikan Jawa Timur dan aparat penegak hukum untuk segera turun tangan membongkar dugaan praktik pungutan liar ini. Dunia pendidikan seharusnya menjadi tempat mencetak generasi cerdas, bukan ladang bisnis dengan embel-embel sumbangan.
Kini, bola panas ada di tangan pihak sekolah. Publik menanti, apakah Kepala SMA 1 Ngronggot berani angkat bicara, atau justru memilih bersembunyi di balik tembok kebisuan?. (Sr)
geger-kepala-sman-1-ngronggot-nganjuk-bungkam-soal-dugaan-pungutan-jutaan-rupiah