Eri Cahyadi “Haramkan” APBD untuk Perjalanan ke Luar Negeri Sejak Menjabat Wali Kota Surabaya BERITA WUKONG778 MUSIC

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, menegaskan bahwa sejak awal masa kepemimpinannya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tidak pernah menganggarkan dan “mengharamkan” perjalanan luar negeri bagi para pejabat daerahnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

“Kalau dilihat secara keuangan, saya sejak awal menjadi Wali Kota, tidak pernah menganggarkan perjalanan luar negeri, untuk siapa pun, saya haramkan, karena saya mengatakan ke teman-teman (pemkot) kita lagi susah, masyarakat susah. Tidak ada satupun pejabat yang berangkat keluar negeri. Kecuali memang ditugaskan, dan tidak menggunakan APBD dan diundang,” jelasnya dalam program Semanggi Suroboyo di Radio Suara Surabaya, Jumat (22/8/2025).

Eri mencontohkan, ketika Surabaya masuk daftar 50 kota terbaik dunia terkait lingkungan dan diundang ke Kolombia, biaya keberangkatan pejabat Pemkot Surabaya seluruhnya tidak dibebankan pada APBD.

“Kalau seperti kemarin kita mendapatkan terbaik 50 dunia, satu-satunya dari Indonesia, Surabaya terkait lingkungan, kita diundang ke Kolombia, yang berangkat kepala Bappeko dan DLH, itu dibiayai dari sana. Tidak pernah saya ceritakan ini, cukup saya yang menanggung dan berpikir keras bersama teman-teman pemkot. Tidak pernah ada sama sekali (anggaran luar negeri),” tegas Eri.

Menurutnya, kebijakan itu merupakan bentuk efisiensi fiskal agar APBD Surabaya benar-benar fokus untuk kepentingan pembangunan dan masyarakat.

“Sejak saya jadi Wali Kota periode pertama, setelah Covid-19, itu tidak baik-baik saja sebenarnya (kondisi fiskal), tapi tidak pernah saya sampaikan kepada masyarakat, agar apa? Agar tetap tenang. Saya ingin Surabaya tetap tenang, dan bergerak bersama. Sampai akhirnya di awal periode kedua saya, (baru) ada kebijakan (pemerintah pusat) terkait efisiensi,” kata Eri.

Tapi ia menegaskan, adanya kebijakan efisiensi bukan berarti ada masalah serius dalam keuangan daerah. Namun, menurutnya ketenangan masyarakat jauh lebih penting daripada gaduh soal fiskal.

Menurutnya, pengeluaran yang tidak memiliki manfaat langsung untuk warga sudah dipangkas, termasuk perjalanan luar negeri dan efisiensi penggunaan listrik.

“Jadi yang tidak ada manfaatnya sudah saya coret semuanya, terutama luar negeri, penggunaan listrik, jadi kita harus bisa efisiensi. Jadi saya tidak pernah saya sampaikan itu meski harus berdarah-darah,” tambahnya.

Meski menghadapi keterbatasan fiskal akibat penurunan transfer pusat, Eri menegaskan bahwa berbagai program pro-rakyat seperti sekolah gratis, kesehatan gratis, rumah tidak layak huni, hingga beasiswa untuk pemuda tangguh tidak boleh berhenti.

“Contoh, Mbak, seperti Rumah Tidak Layak Huni, sekolah gratis, kesehatan gratis, yang sudah kita lakukan, itu tidak boleh berhenti. Kita memberikan beasiswa untuk pemuda tangguh, itu tidak boleh berhenti sama sekali,” tandasnya.(bil/ipg)


eri-cahyadi-haramkan-apbd-untuk-perjalanan-ke-luar-negeri-sejak-menjabat-wali-kota-surabaya