PROBOLINGGO – Menjelang Konferensi Cabang (Konfercab) PCNU Kota Kraksaan, dukungan terhadap Dr. KH M. Romli Syahir, Lc., M.Si. terus berdatangan. Sejumlah kiai sepuh dan tokoh ulama di Kabupaten Probolinggo menilai pengasuh Pondok Pesantren Ulil Albab itu memiliki kapasitas dan rekam jejak yang tidak diragukan untuk menjabat Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan.
Tokoh Muhammadiyah Kota Kraksaan, Kiai Ahmad Budiono, menyebut KH Romli Syahir memiliki garis perjuangan yang jelas di tubuh NU. “Beliau bukan orang baru. Kakeknya, KH Syamsuddin, adalah Ketua Tanfidziyah NU yang berjuang keras membesarkan NU. Maka kapasitasnya sangat layak,” ungkapnya, Kamis (4/9/2025).
Selain kiprahnya di lingkungan pesantren, KH Romli juga tercatat ikut memperjuangkan pentingnya penetapan Kota Kraksaan sebagai ibu kota Kabupaten Probolinggo. Perjuangan tersebut akhirnya membuahkan hasil pada tahun 2010, ketika Kraksaan resmi ditetapkan sebagai pusat pemerintahan kabupaten.
Peran tokoh lain juga disebut dalam proses itu. Alm. KH Nuruddin Musyiri, pengasuh kedua Pondok Pesantren Nurul Qadim Kalikajar, dikenal lantang menyuarakan agar ibu kota kabupaten dipindahkan ke Kraksaan. Ia bahkan disebut sebagai salah satu cikal bakal terbentuknya Kota Kraksaan.
“Tidak mustahil jika Gus H. Hafidz Hakim Nur, putra KH Nuruddin Musyiri, dapat disandingkan dengan Dr. KH Romli Syahir,” tambah Kiai Ahmad Budiono.
Ia menilai, kombinasi keduanya akan memperkuat konsolidasi ulama dan pesantren di Kabupaten Probolinggo. “Dengan begitu, Pondok Genggong, Pondok Nurul Jadid, Pondok Badri Duja, hingga Muhammadiyah dapat terlibat bersama. Sosok pemersatu sangat dibutuhkan, dan KH Romli Syahir adalah figur yang tepat,” pungkasnya.
dukungan-menguat-kh-romli-syahir-dinilai-layak-pimpin-rais-syuriyah-pcnu-kraksaan