DPRD Sleman Luncurkan Aplikasi Simakjamu, Tak Ada Lagi Celah Kunker Fiktif BERITA WUKONG778 MUSIC

SLEMAN – Dalam Upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan transparan, Sekretariat DPRD Kabupaten Sleman meluncurkan aplikasi Simakjamu (Sistem Infomasi Manajemen Kunjungan Kerja dan Tamu). Peluncuran dilakukan di ruang smartroom lantai tiga DPRD Sleman, Rabu (27/8/2025).

Aplikasi Simakjamu merupakan inovasi karya Sekretaris DPRD Sleman Muhamad Aji Wibowo selama mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional II yang berlangsung di Badan Diklat Provinsi DIY sejak 20 Mei sampai dengan 25 September 2025.Peluncuran dihadiri oleh Ketua DPRD Sleman Gustan Ganda, Sekda Sleman, Susmiarto, dan Sekwan Sleman Aji Wibowo.

Pada kesempatan tersebut, Aji mengatakan, setelah aplikasi ini diluncurkan, maka semua tamu kunker, studi banding, dan audiensi ke DPRD Sleman nantinya sebelumnya harus mendaftarkan yang sistemnya wajib mengggunakan aplikasi.

Melalui sistem ini, maka semua data tamu, seperti nama maupun jumlah rombongan, jadwal, dan tujuan kedatangan tamu, semuanya tercatat di aplikasi sejak kedatangan hingga kepulangannya.

“Dengan adanya sistem ini, maka jika tamu datangnya mendadak, tidak akan kita terima kecuali alasan khusus seperti sidak,” kata Aji.

Menurut Aji, Selama ini, tamu yang berkunjung ke ke DPRD Sleman jumlahnya cukup banyak. Sepanjang tahun lalu tidak kurang dari 25 ribu orang tercatat berkunjung ke kantor legislatif Sleman. Artinya, rata-rata dalam sebulan ada 2.000 kunjungan.

“Semua kedatangan tamu perlu pencatatan yang teliti. Apalagi Setwan beberapa kali menerima permintaan klarifikasi dari aparat penegak hukum. Disamping itu agar tamu sendiri merasa tenang,” ujarnya.

Menurut Ketua DPRD Sleman Gustan Ganda, aplikasi ini adalah salah satu bentuk efisiensi kinerja dan integritas dalam pelaksanaan kunker, sekaligus mendukung program pemerintah. Karenanya, Gustan Ganda berharap hadirnya aplikasi Simakjamu nantinya tidak ada lagi perjalanan dinas fiktif. Dengan demikian, diharapkan aplikasi tersebut juga ditiru oleh Setwan se-DIY.

“Anggaran kunker yang cukup tinggi memang perlu pengawasan, terlebih DPRD Sleman sering menjadi referensi studi banding. Jika Simakjamu ini berhasil, nantinya bisa diterapkan di daerah lain,” kata Ganda.

Sementara itu, Sekda Sleman Susmiarto menilai, aplikasi Simakjamu adalah salah satu terobosan untuk memperbaiki layanan. “Bagaimana manajemen kunjungan tamu tercatat dengan baik dan tertib. Supaya mudah menemukan data pengguna layanan dan tidak main-main saat melakukan kunjungan kerja,” tandasnya.

Selaku mentor, dia mengingatkan bahwa keberhasilan aplikasi ini perlu dukungan seluruh jajaran Setwan. Sebab salah satu fungsi Setwan adalah mendukung kinerja anggota DPRD termasuk mitra kerja. (Brd)

 

dprd-sleman-luncurkan-aplikasi-simakjamu-tak-ada-lagi-celah-kunker-fiktif