DPR Sambut Baik Menkeu yang Tarik Dana Rp200 Triliun dari BI BERITA WUKONG778 MUSIC

Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Keuangan yang baru dilantik, langsung membuat gebrakan dengan menarik dana pemerintah sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) untuk disalurkan ke sistem perbankan komersial. Kebijakan ini diumumkan dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI pada Rabu, 10 September 2025.

Langkah tersebut bertujuan memperkuat likuiditas perbankan, mempercepat penyaluran kredit, dan mendorong pergerakan sektor riil, terutama bagi pelaku UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Kawendra Lukistian Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Gerindra memberikan apresiasi terhadap kebijakan tersebut. Menurutnya, strategi ini merupakan langkah cerdas yang mampu menggerakkan perekonomian tanpa menambah beban utang negara.

“Ini luar biasa. Menkeu Purbaya memindahkan likuiditas dari BI ke ruang fiskal. Dana Rp200 triliun ini bisa langsung mendongkrak permintaan agregat dan menghidupkan sektor usaha, khususnya UMKM,” ujar Kawendra dalam keterangannya, Kamis (11/9/2025).

Ia menilai pendekatan yang diambil Purbaya mengusung prinsip crowding-in, yaitu menarik dana pemerintah yang mengendap untuk mendorong sektor swasta bergerak lebih aktif dalam penyaluran kredit.

“Ini bukan hanya soal likuiditas, tapi multiplier effect-nya akan terasa besar. Ketika bank memiliki ruang lebih untuk menyalurkan kredit, UMKM akan mendapat akses permodalan yang lebih luas. Ini bisa menggerakkan ekonomi rakyat,” tambahnya.

Kawendra juga menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter dalam situasi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

“Langkah ini menunjukkan bahwa pemerintah serius menciptakan ruang kebijakan baru dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Sinergi antara BI dan Kemenkeu sangat terlihat di sini,” tuturnya.

Dalam paparannya, Purbaya menyebutkan bahwa pemerintah saat ini memiliki total dana sekitar Rp425 triliun yang tersimpan di BI. Dana tersebut berasal dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA). Dari jumlah itu, Rp200 triliun akan segera dialirkan ke sistem perbankan.

“Saya punya Rp425 triliun di BI dalam bentuk cash. Besok saya masukkan Rp200 triliun ke sistem agar uang bisa berputar di masyarakat,” ungkap Purbaya.

Ia juga meminta BI agar tidak menyerap kembali dana tersebut, agar perputaran uang di masyarakat bisa terjadi secara optimal dan memberikan dampak nyata bagi sektor riil.

Dengan langkah ini, pemerintah berharap kedua mesin utama ekonomi, yaitu fiskal dan moneter, bisa berjalan beriringan untuk mendorong pemulihan dan pertumbuhan ekonomi nasional yang lebih cepat dan inklusif.(faz/ipg)


dpr-sambut-baik-menkeu-yang-tarik-dana-rp200-triliun-dari-bi