Jaelani Anggota Komisi IV DPR memperingatkan agar rencana pemerintah mengimpor beras khusus kebutuhan hotel, restoran, dan kafe (horeka) diawasi ketat.
Pengawasan dilakukan supaya tidak disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk memasukkan beras konsumsi umum secara terselubung.
“Impor beras untuk sektor horeka memang punya pasar tersendiri, seperti beras basmati atau biryani yang tidak diproduksi di dalam negeri. Namun, kami sangat khawatir jika celah ini dimanfaatkan sebagai jalur masuk beras konsumsi umum. Itu akan sangat merugikan petani lokal dan merusak tatanan pasar,” ujar Jaelani, Jumat (12/9/2025) di Jakarta.
Ia menegaskan, pemerintah harus memastikan mekanisme impor dilakukan secara transparan dan akuntabel, mulai dari proses perizinan, pengawasan volume, hingga distribusi di lapangan.
“Distribusinya harus jelas. Jangan sampai beras yang seharusnya untuk restoran tiba-tiba beredar luas di pasar tradisional. Kalau itu terjadi, artinya ada penyalahgunaan yang serius,” tegasnya.
Politikus dari Fraksi PKB ini juga menekankan bahwa kepentingan petani dalam negeri harus tetap menjadi prioritas utama dalam kebijakan pangan nasional.
Menurutnya, impor hanya boleh dilakukan dalam konteks kebutuhan spesifik yang memang tidak bisa dipenuhi dari dalam negeri.
“Fokus kita harus tetap pada penguatan produksi lokal dan kesejahteraan petani. Jangan sampai kebijakan impor malah melemahkan sektor pertanian kita sendiri,” ucap Jaelani.
Pernyataan Jaelani ini menanggapi penjelasan Sudaryono Wakil Menteri Pertanian yang sebelumnya mengatakan bahwa beras yang diimpor bukan untuk konsumsi masyarakat umum, melainkan untuk keperluan restoran tertentu dengan spesifikasi khusus.
“Beras impor yang masuk bukan beras konsumsi harian. Misalnya, restoran Jepang menggunakan beras Jepang dengan karakter butir yang kecil dan khas, sementara restoran Timur Tengah butuh beras basmati. Ini tidak bisa digantikan oleh beras lokal,” jelas Sudaryono, Rabu (10/9/2025).
Ia juga meminta agar masyarakat tidak salah memahami isu impor beras ini.
“Jangan sampai muncul kesan bahwa pemerintah sembarangan membuka keran impor. Ini hanya untuk kebutuhan sangat khusus,” imbuhnya.(faz/iss)
dpr-ingatkan-pemerintah-waspadai-impor-beras-horeka-jangan-sampai-rugikan-petani-lokal