DPR Desak Pemulihan Cepat Pendidikan di Bali Pascabencana Banjir dan Longsor BERITA WUKONG778 MUSIC

Hetifah Sjaifudian Ketua Komisi X DPR RI menyuarakan keprihatinannya terhadap bencana banjir dan longsor yang melanda Provinsi Bali pada 9 September 2025.

Data dari BPBD Bali mencatat terdapat 120 titik banjir di 7 kabupaten/kota serta 12 titik longsor di 3 kabupaten. Salah satu sektor yang terdampak paling parah adalah pendidikan, dengan total 1.835 sekolah terkena dampaknya, termasuk 60 sekolah yang mengalami kerusakan berat.

“Meskipun saat kejadian bertepatan dengan libur Hari Raya Pagerwesi, kerusakan yang terjadi pada infrastruktur sekolah harus segera ditangani. Ribuan siswa dan ratusan guru terdampak, dan ini bisa mengganggu proses belajar jika tidak segera dipulihkan,” ujar Hetifah dalam keterangannya, Selasa (16/9/2025).

Sebagai pimpinan Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, Hetifah menegaskan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan fungsi anggaran dan pengawasan untuk mendorong Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) agar segera mengalokasikan anggaran darurat guna perbaikan sarana dan prasarana sekolah.

“Pemulihan ini harus dikebut agar kegiatan belajar mengajar bisa kembali berjalan normal sebelum tahun ajaran baru 2026 dimulai,” jelasnya.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara Kemendikdasmen dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali untuk mempercepat pemetaan kebutuhan serta strategi pemulihan. Salah satu opsi yang bisa dilakukan, menurutnya, adalah dengan memindahkan sementara kegiatan belajar ke sekolah-sekolah terdekat yang tidak terdampak.

“Anak-anak harus tetap belajar. Kita harus pastikan tidak ada yang tertinggal pelajaran hanya karena infrastruktur rusak,” tegas Hetifah.

Hetifah turut mengapresiasi langkah cepat Pemprov Bali dan Sekretariat Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dalam melakukan pembaruan data sekolah terdampak serta mendistribusikan bantuan darurat.

Ia juga memberikan penghargaan kepada Kemendikdasmen yang langsung turun ke lapangan untuk meninjau dan menangani kondisi darurat pendidikan di Bali.

“Respons cepat seperti ini patut dijadikan contoh penanganan sektor pendidikan pascabencana, terutama di daerah-daerah rawan bencana lainnya,” imbuhnya.

Hetifah menegaskan komitmen Komisi X DPR RI untuk terus mengawal proses pemulihan pendidikan di Bali agar berlangsung cepat, tepat, dan tidak mengorbankan hak anak-anak untuk belajar.(faz/ham)


dpr-desak-pemulihan-cepat-pendidikan-di-bali-pascabencana-banjir-dan-longsor