SITUBONDO – Setelah muncul keluhan warga terkait tumpukan sampah di aliran Sungai Jumain, perbatasan Desa Besuki dan Kalimas, pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Situbondo akhirnya angkat bicara. DLH menegaskan, persoalan sampah di Sungai Jumain memang tidak bisa diatasi hanya dengan tenaga manusia, melainkan membutuhkan peralatan khusus.
“Betul mas, sampah di Sungai Jumain itu tidak bisa dibersihkan dengan tenaga manusia. Kalau ingin maksimal harus menggunakan alat berat, dan itu sebenarnya ranah OPD lain. Tapi kami sudah berkoordinasi,” ujar Kabid Persampahan DLH Situbondo, Hendra, saat dikonfirmasi, Kamis (21/08/2025).
Menurut Hendra, rencana penanganan sampah dengan alat berat akan dilakukan pada 27 atau 29 Agustus mendatang. Kegiatan tersebut dipusatkan di Kali Jumain Timur, dekat Polsek Besuki, dan akan melibatkan lintas instansi serta unsur masyarakat.
“Selain penanganan di Sungai Jumain, kami juga mengagendakan pembersihan di area pesisir pantai Pelabuhan Besuki. Jadi ini gerakan bersama, bukan hanya DLH,” tambahnya.
Namun demikian, Hendra menegaskan bahwa penyelesaian masalah sampah tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah atau OPD terkait. Kesadaran masyarakat dinilai menjadi kunci agar kondisi Sungai Jumain tidak kembali seperti semula.
“Kami berharap setelah dilakukan pembersihan nanti, masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan ke sungai atau pantai. Harus ada kolaborasi nyata antara pemerintah dan warga, supaya lingkungan tetap bersih dan sehat,” pungkasnya.
Dengan adanya agenda penanganan pada akhir Agustus, warga Besuki kini menunggu realisasi janji DLH Situbondo. Harapannya, langkah tersebut bukan sekadar aksi seremonial, melainkan benar-benar mampu mengakhiri masalah menahun yang terus membelit Sungai Jumain.
dlh-situbondo-janji-turunkan-alat-berat-tangani-sampah-sungai-jumain-ajak-warga-ikut-terlibat