NGANJUK – Sejarah panjang dan jejak budaya Kabupaten Nganjuk kembali mendapat perhatian serius. Hal itu terlihat dalam acara Diskusi Terpumpun “Nganjuk dalam Bingkai Waktu” yang digelar pada Jumat (22/8/2025).
Acara ini menghadirkan sejumlah pihak penting, mulai dari BPKW 11 Provinsi, Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), narasumber Asisi Suhariyanto, hingga Kepala Dinas Porabudpar Nganjuk, Gunawan Widagdo.
Dalam sambutannya, Gunawan menekankan pentingnya kolaborasi daerah dengan pusat agar warisan sejarah dan budaya Nganjuk bisa semakin dikenal luas.
“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih karena diberikan kesempatan mengikuti Diskusi Terpumpun ini. Melalui forum seperti ini, kita bisa menyatukan langkah untuk melestarikan sekaligus memajukan budaya Nganjuk,” ujarnya.
Diskusi berlangsung hangat. Para narasumber mengupas berbagai hal, mulai dari potensi cagar budaya, peninggalan sejarah yang tersebar di sejumlah wilayah Nganjuk, hingga bagaimana upaya pemerintah menjaga nilai sejarah agar bisa diwariskan ke generasi berikutnya.
Selain membahas masa lalu, forum ini juga menyinggung strategi masa depan, terutama dalam mengembangkan sektor pariwisata berbasis sejarah dan budaya. Harapannya, Nganjuk bukan hanya dikenal sebagai “Kota Angin”, tetapi juga sebagai daerah dengan kekayaan budaya dan sejarah yang kuat.
Acara “Nganjuk dalam Bingkai Waktu” pun menjadi momen penting untuk menyatukan gagasan, agar Nganjuk tak hanya sekadar menyimpan sejarah, tapi juga menjadikannya sumber kebanggaan sekaligus daya tarik bagi masyarakat luas. (sr)
diskusi-terpumpun-nganjuk-dalam-bingkai-waktu-bahas-sejarah-hingga-masa-depan-kota-angin