Depresi Putus Cinta Ditambah Ibu Mau Nikah Lagi, Mahasiswa Suralaga Ini Pilih Gantung Diri BERITA WUKONG778 MUSIC

Siluet mahasiswa depresi putus cinta.  (IST AI FOR RADAR LOMBOK)

SELONG—Mahasiswa inisial MIT (20), asal Dusun Belet, Desa Bagek Payung, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di kamar rumah orang tuanya, Jumat (29/8) dini hari.  Korban nekat mengakhiri hidupnya diduga putus cinta.

Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nicolas Oesman menyatakan bahwa jasad korban ditemukan sekitar pukul 05.30 WITA di rumah orang tua korban di Dusun Kecego, Desa Waringin, Kecamatan Suralaga. “Korban ditemukan dalam keadaan tergantung pada terali jendela kamarnya oleh orang tuanya sendiri,” ujar Nicolas

Kronologi kejadian berawal ketika ibu korban, Murtimah (49), hendak membangunkan anaknya untuk pergi berziarah kubur seperti kebiasaan mereka setiap Jumat pagi. Saat membuka pintu kamar, Murtimah justru menemukan putranya telah tak bernyawa, tergantung menggunakan tali nilon berwarna biru yang diikatkan pada terali jendela.

Murtimah pun berteriak minta tolong. Teriakan itu didengar oleh seorang saksi bernama Rizal Basri yang segera datang dan membantu menurunkan korban. Jenazah kemudian dibaringkan di karpet kamar sebelum dipindahkan ke ruang tamu oleh masyarakat yang berdatangan. Kejadian ini lalu dilaporkan kepada Polsek Suralaga.

“Berdasarkan hasil penyelidikan awal, korban diduga kuat melakukan aksi bunuh diri akibat depresi. Pertama karena korban baru diputuskan oleh pacarnya dan juga tekanan emosional melihat ibunya akan menikah lagi setelah ditinggal mati oleh suami,” tuturnya.

Setelah mendapat laporan, Polsek Suralaga langsung berkoordinasi dengan Tim Inafis Polres Lombok Timur. Petugas pun langsung ke lokasi untuk menggelar olah TKP. Di lokasi petugas menemukan bekas jeratan tali di leher korban, lidah yang keluar, serta adanya kotoran berupa air mani. Tinggi jendela tempat menggantung diri sekitar dua meter dari lantai, dengan panjang tali nilon dua meter dan jarak dari terali ke leher korban 80 cm.

“Keluarga korban telah menerima kejadian ini sebagai sebuah musibah. Mereka menyatakan menolak untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut atau autopsi terhadap jasad korban. Hal ini dinyatakan secara tertulis kepada pihak berwajib,” tutupnya. (lie)

 

 


depresi-putus-cinta-ditambah-ibu-mau-nikah-lagi-mahasiswa-suralaga-ini-pilih-gantung-diri