MATARAM–Innalillahi wainna ilaihi rojiun. Kabar duka menyelimuti dunia seni dan budaya Nusa Tenggara Barat. Maestro dalang Wayang Sasak, H. Lalu Nasib, berpulang pada Jumat (29/8) pukul 12.15 WITA. Informasi duka ini dibenarkan pihak keluarga, sementara prosesi pemakaman dan salat jenazah masih menunggu hasil musyawarah keluarga besar.
Kepergian H. Lalu Nasib menjadi kehilangan mendalam bagi masyarakat Lombok dan pecinta seni pedalangan. Sosok yang akrab dipanggil Guru Nasib itu dikenal sebagai penjaga utama tradisi Wayang Sasak, sebuah kesenian khas Lombok yang berakar dari kisah kepahlawanan Amir Hamzah dalam hikayat Menak.
Selama lebih dari lima dekade, H. Lalu Nasib mengabdikan hidupnya untuk panggung wayang. Ia bukan sekadar dalang, melainkan juga pendidik dan penutur nilai moral. Baginya, wayang adalah cermin kehidupan; manusia hanyalah wayang yang digerakkan oleh Tuhan, sementara dalang melambangkan Sang Pengendali. Filosofi inilah yang membuat pertunjukan Wayang Sasak bukan sekadar tontonan, tetapi juga tuntunan.
Ketekunannya mendalang sejak kecil, bahkan hanya dengan wayang dari kardus bekas, menjadikannya ikon budaya yang tak tergantikan. Dedikasi itu kemudian diabadikan dalam buku “Layar Nasib: 50 Tahun Berkarya Maestro Dalang Wayang Sasak H. Lalu Nasib AR”, yang dirilis sebagai bentuk penghormatan atas jasanya melestarikan warisan seni Lombok.
Kini, layar kehidupan H. Lalu Nasib telah ditutup. Namun, kiprah dan warisan budayanya akan terus hidup dalam ingatan generasi muda, para dalang penerus, dan masyarakat Lombok yang bangga atas kearifan lokalnya. (RL)
dalang-legendaris-h-lalu-nasib-tutup-usia-ntb-kehilangan-maestro-wayang-sasak