BMKG Imbau Warga Waspada Banjir dan Gelombang Tinggi BERITA WUKONG778 MUSIC

BMKG

MATARAM–Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid, mengeluarkan prospek cuaca sekaligus peringatan dini terkait potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB). Kondisi ini diperkirakan terjadi pada 9–11 September 2025.

Kepala Stasiun Meteorologi ZAM Satria Topan Primadi, menyampaikan bahwa potensi hujan sedang hingga lebat dipicu oleh sejumlah fenomena atmosfer. Di antaranya adalah aktifnya gelombang atmosfer Equatorial Rossby. Dimana kelembapan udara yang cenderung basah dari lapisan 850–700 mb dengan nilai mencapai 70–90 persen, serta labilitas atmosfer yang mendukung pertumbuhan awan konvektif penyebab hujan lebat.

“Potensi ini harus diwaspadai karena berpotensi menimbulkan dampak berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, petir, hingga pohon tumbang,” demikian tertulis dalam peringatan resmi BMKG, Selasa (9/9/2025).

BMKG memprediksi hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sejumlah wilayah NTB, antara lain 9 September 2025 Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima, dan Kota Bima.

Kemudian pada 10 September 2025 di Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Lombok Timur, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima, dan Kota Bima. Terakhir 11 September 2025 Kota Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa, Dompu, Bima, dan Kota Bima.

Selain hujan, BMKG juga mengingatkan masyarakat pesisir untuk mewaspadai potensi gelombang laut dengan ketinggian bervariasi Selat Lombok bagian Utara 2,5–4 meter. Selat Lombok bagian Selatan 4–6 meter. Selat Alas bagian Utara 1,25–2,5 meter. Selat Alas bagian Selatan 2,5–4 meter. Samudera Hindia selatan NTB 2,5–4 meter. Selat Sape bagian Selatan 1,25–2,5 meter.

“Kondisi ini diperkirakan berlangsung dari 9 hingga 11 September 2025, dengan potensi dampak berupa rob atau banjir pesisir,” ujarnya.

BMKG mencatat, peringatan dini rob berlaku mulai 9 September 2025 pukul 08.00 WITA hingga 15 September 2025 pukul 20.00 WITA.

BMKG meminta seluruh pihak, baik pemerintah daerah, masyarakat, maupun pihak swasta, untuk melakukan langkah antisipasi. Antara lain. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap menghadapi peningkatan curah hujan.

Kemudian tidak membuang sampah sembarangan serta menjaga saluran drainase agar tetap berfungsi dengan baik. Melakukan pemangkasan pohon-pohon rapuh yang berpotensi tumbang saat diterpa angin kencang.

Meningkatkan sosialisasi, edukasi, dan literasi masyarakat terkait risiko bencana hidrometeorologi. Memperkuat koordinasi dan komunikasi antarinstansi terkait dalam kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana.

“Informasi ini harus diperhatikan semua pihak, terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana. Masyarakat perlu terus mengikuti perkembangan cuaca dari BMKG melalui kanal resmi agar dapat mengambil langkah-langkah


bmkg-imbau-warga-waspada-banjir-dan-gelombang-tinggi