Seorang anggota polisi yang terlibat dalam insiden pelindasan terhadap pengemudi ojek online (ojol) Affan Kurnia mengaku tidak menyadari keberadaan korban di depannya. Ia berdalih pandangan terhalang karena kaca kendaraan taktis (rantis) yang gelap, ditambah kondisi jalan yang dipenuhi asap serta kerumunan massa.
“Saya tidak tahu posisi orang, karena tidak memperhatikan kanan kiri. Saya juga tidak tahu itu sopir ojol atau siapa,” ujar salah satu dari tujuh polisi yang kini menjalani pemeriksaan, seperti terlihat dalam video yang diunggah akun Instagram Divpropam Polri, Jumat (29/8/2025).
Polisi tersebut bersama enam rekannya diperiksa oleh Biro Pengamanan Internal (Ropaminal) Divisi Propam Polri. Ia menjelaskan bahwa mobil rantis yang dikendarainya cukup tinggi, dengan kaca berlapis ram besi dan film gelap, sehingga jarak pandang terbatas.
“Kaca kendaraan saya tertutup ram gelap. Saat itu jalan penuh asap, saya hanya bisa mengandalkan lampu tembak dan fokus ke depan,” katanya.
Ia menambahkan, situasi di Jalan Penjernihan, Pejompongan, Jakarta Pusat, saat itu dipenuhi batu dan kepulan asap. Dalam kondisi tersebut, ia memilih menerobos kerumunan.
“Itu saya hantam saja. Kalau tidak diterobos, habis sudah, massa terlalu penuh,” ungkapnya.
berdalih-kaca-gelap-pelaku-pelindas-ojol-ngaku-tak-perhatikan-ada-orang-di-depan-rantis-brimob