MATARAM—Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram dipastikan tidak diwajibkan menonton langsung ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok Tengah, 3–5 Oktober mendatang.
“Tidak harus nonton ke sana,” tegas Sekda Kota Mataram, H Lalu Alwan Basri, di Mataram, Jumat (19/9).
Hal ini menindak lanjuti imbauan Plt Sekda Provinsi NTB, Lalu Moh. Faozal, yang mengajak ASN Pemprov NTB ikut menyukseskan penyelenggaraan MotoGP seri ke-18. Ajakan tersebut termasuk menonton langsung balapan di sirkuit Mandalika sesuai kapasitas masing-masing.
Sekda Mataram menegaskan, ASN maupun warga Mataram cukup diminta berpartisipasi menyemarakkan MotoGP sesuai kemampuan, tanpa ada kewajiban membeli tiket. “Iya, imbauan saja, ndak wajib,” ujarnya.
Meski begitu, Pemkot Mataram tetap dilibatkan dalam persiapan rangkaian kegiatan pendukung MotoGP, salah satunya parade pembalap dunia yang bakal diarak di Kota Mataram pada 1 Oktober mendatang.
Parade dimulai dari Taman Sangkareang menuju Teras Udayana pada sore hari. “Kita sudah rapat kemarin untuk persiapan itu. Ada Pemprov NTB dan MGPA yang hadir,” katanya.
Alwan memastikan, Pemkot Mataram tidak mengeluarkan anggaran sepeser pun untuk kegiatan parade. Seluruh pembiayaan ditanggung oleh Mandalika Grand Prix Association (MGPA). “Mereka hanya meminjam lokasi. Kita sebarkan informasinya ke masyarakat,” jelasnya.
ASN Kota Mataram yang ingin menyaksikan langsung MotoGP Mandalika dipastikan membeli tiket menggunakan dana pribadi. Pemkot tidak mengalokasikan APBD untuk kebutuhan tersebut. “Semua pribadi, tidak ada uang APBD kita pakai,” tegasnya.
Walau tak ada kewajiban, Alwan optimistis banyak warga Mataram, termasuk ASN, yang tetap datang ke sirkuit. Antusiasme masyarakat dinilai tinggi mengingat MotoGP menjadi tontonan favorit sejak lama. “Saya rasa semua kita-kita ini bisa menonton MotoGP,” katanya. (gal)
asn-kota-mataram-tak-wajib-nonton-motogp-di-sirkuit-mandalika