Armada Global Sumud Flotilla Mulai Berlayar Menuju Gaza yang Diblokade Israel BERITA WUKONG778 MUSIC

Kapal-kapal pertama dari Global Sumud Flotilla resmi mulai berlayar menuju Jalur Gaza yang diblokade Israel pada Sabtu (13/9/2025). Pelayaran ini dimulai dari Pelabuhan Bizerte di Tunisia dan Pelabuhan Augusta di Sisilia, Italia.

Sebuah video yang dibagikan panitia penyelenggara memperlihatkan satu kapal bantuan berangkat dari Tunisia menuju Gaza. Momen keberangkatan itu juga disaksikan aktivis, dan jurnalis. Dari Sisilia, 18 kapal armada Italia ikut bertolak setelah melalui persiapan selama sepekan.

“Mereka akan bergabung dengan kapal-kapal lain yang berangkat dari Tunisia hari ini dan besok, termasuk armada yang lebih dulu berlayar dari Barcelona. Pertemuan akan berlangsung di laut pekan depan,” tulis penyelenggara dalam pernyataan resmi yang dikutip Anadolu, Minggu (14/9/2025).

Beberapa tokoh politik turut serta dalam misi ini, antara lain Arturo Scotto, anggota parlemen dari Partai Demokrat (PD) Italia, dan Annalisa Corrado, anggota Parlemen Eropa.

Gelombang kapal berikutnya dijadwalkan berangkat, Minggu (14/9/2025), dari Tunisia dan Yunani. Rombongan akan bertemu di perairan internasional sebelum melanjutkan perjalanan bersama menuju Gaza, dalam apa yang disebut sebagai misi maritim terbesar menuju Gaza.

“Dunia sedang bangkit. Kami akan terus menantang blokade ilegal Israel di Gaza dan tidak akan berhenti bergerak sampai Palestina merdeka,” tegas penyelenggara.

Adapun Flotilla kali ini melibatkan hampir 50 kapal dengan 500–700 aktivis dari lebih 45 negara. Mereka terdiri atas seniman, anggota parlemen, hingga tokoh politik internasional.

Jumlah tersebut menjadikan konvoi ini sebagai armada terbesar menuju Gaza. Sebelumnya, upaya serupa biasanya hanya melibatkan satu kapal yang kerap dihadang militer Israel di tengah laut.

Tujuan utama misi ini adalah menantang blokade Israel sekaligus membuka koridor kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan ke Gaza, yang kini menghadapi kondisi kelaparan akibat blokade bantuan berbulan-bulan.

Sejak Oktober 2023, serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 64.800 warga Palestina dan meluluhlantakkan Gaza. Blokade bantuan memperparah krisis, membuat jutaan warga terancam kelaparan.

November lalu, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel dan Yoav Gallant mantan Menteri Pertahanan atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Selain itu, Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresi militernya di wilayah tersebut. (bil/ham)


armada-global-sumud-flotilla-mulai-berlayar-menuju-gaza-yang-diblokade-israel