BANYUMAS – Menghadapi tantangan perubahan iklim yang berdampak langsung pada sektor pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Banyumas menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Mitigasi Dampak Perubahan Iklim (DPI) di Kelompok Tani Bulusari, Desa Sirau, Kecamatan Kemranjen, Rabu (10/9/2025).
Kegiatan ini diikuti oleh 13 orang peserta yang berasal dari Kelompok Tani Bulusari dan Kelompok Tani Sijulang. Bimtek bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam menghadapi perubahan iklim, khususnya melalui pendekatan budidaya pertanian yang lebih adaptif dan ramah lingkungan.
Dukungan Penuh dari BPP Kemranjen
Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kemranjen, Ratih Damayanti, SP, dalam sambutannya menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan bimtek ini.
“Kami sangat berterima kasih atas pelaksanaan Bimtek Mitigasi DPI ini. Kami siap bekerja sama dalam peningkatan kapasitas baik bagi petugas maupun petani binaan penyuluh dalam menghadapi perubahan iklim,” ujarnya.
Narasumber dari Unsoed Tekankan Tantangan dan Peluang Pertanian
Sebagai narasumber utama, hadir Dr. Dyah Susanti, SP, MP, Kepala Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya inovasi dalam sistem pertanian untuk menghadapi tantangan global.
“Indonesia menargetkan pada tahun 2045 menjadi negara swasembada pangan sekaligus pengekspor pangan terbesar dunia. Namun tantangan kita tidak ringan, mulai dari peningkatan jumlah penduduk, alih fungsi lahan, hingga dampak perubahan iklim,” jelasnya.
Dr. Dyah juga menyoroti pentingnya pengembangan varietas padi yang toleran terhadap kondisi lingkungan suboptimal, seperti banjir atau genangan air. Salah satu varietas yang direkomendasikan adalah Inpari 30, yang memiliki potensi hasil tinggi, disukai pasar, tahan hama dan penyakit, serta memiliki umur tanam yang sesuai.
Penyerahan Benih dan Praktek Lapangan
Sebagai bagian dari kegiatan, Afzar Harianja, SP, perwakilan DPKP Banyumas, menyerahkan benih padi unggul Inpari 30 sebanyak 25 kg kepada Kelompok Tani Bulusari untuk keperluan demonstrasi plot (demplot) seluas 1 hektare. Varietas ini dipilih karena toleran terhadap genangan, yang menjadi masalah utama di wilayah tersebut.
“Kami akan kawal penuh kegiatan demplot ini sebagai bentuk komitmen untuk menghadirkan pertanian yang adaptif terhadap perubahan iklim,” ujar Afzar.
Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan praktek pembuatan agens hayati dan pestisida nabati yang dipandu oleh Afzar Harianja dan Penyuluh Pertanian Wilayah Binaan Sirau, Sugi. Kegiatan ini menjadi langkah awal menuju penerapan konsep pertanian ramah lingkungan di tingkat petani. (Sugi)
antisipasi-perubahan-iklim-dinas-pertanian-banyumas-gelar-bimtek-mitigasi-dpi-untuk-petani-sirau