SELONG – Angka kemiskinan di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) diklaim mengalami penurunan sebesar 0,98 persen atau sekitar 11 ribu jiwa. Hal tersebut disampaikan Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, saat menghadiri peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-53. Data penurunan kemiskinan tersebut mengacu pada rilis Badan Pusat Statistik (BPS).
Warisin menjelaskan, penurunan tersebut juga mencakup kategori masyarakat miskin ekstrem. Saat ini, jumlah warga miskin ekstrem di Lotim tercatat sebesar 3,2 persen atau sekitar 15 ribu kepala keluarga (KK), mewakili kurang lebih 46 ribu jiwa. “Capaian ini tidak lepas dari peran besar PKK yang hadir hingga tingkat dusun,” jelasnya.
Ia mengajak seluruh elemen, termasuk PKK kabupaten, provinsi, dan OPD terkait, untuk bersinergi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Warisin menekankan pentingnya keterlibatan PKK dalam pendataan dan verifikasi data penduduk miskin. “PKK tahu di mana orang miskin, orang sakit, hingga warga yang membutuhkan. Jangan abaikan peran PKK,” tegasnya.
Ketua TP PKK NTB, Sinta M. Iqbal, juga mengapresiasi kerja keras kader PKK dalam mendukung pembangunan daerah. “HKG PKK ke-53 harus menjadi momentum evaluasi dan penguatan program,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Lombok Timur, Hj. Ra`yal Ain Haerul Warisin, menyatakan PKK siap melaksanakan program strategis, antara lain pemberian makanan bergizi bagi balita, ibu hamil, dan lansia, peningkatan kompetensi kader, hingga pemanfaatan teknologi digital untuk memperluas jangkauan informasi. “PKK memiliki tanggung jawab besar untuk terus berinovasi dan mengambil langkah nyata,” tandasnya.(lie)
angka-kemiskinan-lotim-diklaim-turun-098-persen