Sebanyak 161 paket berisi bahan makanan dijatuhkan lewat udara di Jalur Gaza pada, Minggu (17/8/2025) waktu setempat, dalam operasi bantuan yang melibatkan sembilan negara.
Operasi ini dilakukan di tengah krisis kelaparan yang terus memburuk setelah hampir dua tahun perang berlangsung di wilayah kantung tersebut.
Melansir Xinhua, adapun negara-negara yang berpartisipasi dalam operasi tersebut adalah Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), Jerman, Belgia, Prancis, Italia, Belanda, Denmark, dan Indonesia.
Angkatan Bersenjata Yordania menyatakan sekitar 106 ton bahan makanan dan bantuan kemanusiaan berhasil dijatuhkan selama operasi tersebut.
Sementara Militer Israel menyebut operasi itu dilakukan “sesuai arahan tingkat politik,” sekaligus membantah tuduhan bahwa mereka sengaja membiarkan warga Gaza kelaparan.
Israel sendiri mulai mengoordinasikan pengiriman bantuan lewat udara sejak akhir Juli, setelah tekanan internasional semakin meningkat seiring memburuknya kondisi kelaparan di Gaza akibat perang genosida.
Namun, para pakar dan organisasi kemanusiaan menilai bantuan lewat udara tidak memadai, berisiko, serta tidak efektif untuk menghentikan penyebaran kelaparan.
Mereka mendesak Israel agar membuka akses lebih banyak truk bantuan dan memperbolehkan pembangunan kembali sistem kesehatan Gaza yang sebagian besar hancur akibat serangan udara.
Otoritas kesehatan di Gaza melaporkan kelaparan semakin meluas. Dalam 24 jam terakhir, tujuh orang dilaporkan meninggal akibat kelaparan dan malnutrisi, termasuk dua anak-anak. Dengan demikian, total korban tewas akibat kelaparan telah mencapai 258 orang, dengan 110 di antaranya merupakan anak-anak. (bil/iss)
161-paket-berisi-bantuan-makanan-dijatuhkan-lewat-udara-gaza